Pembangunan Setda Kota Cirebon Lamban, Manajemen Konstruksi Tak Mau Disalahkan
CIREBON - Manajemen Konstruksi (MK) pembangunan gedung sekretairat daerah (setda) Kota Cirebon tak mau disalahkan kontraktor pelaksana proyek. Apalagi, ketika PT Rivomas mengungkit ada kesalahan pembuatan time line dan check point. Manajemen Konstruksi Gedung Setda dari PT Bina Karya, Heri Mujiono menegaskan, time line atau batas jadwal pembangunan dibuat sesuai standar. Jadwal yang diberikan juga bersifat umum. “Kalau kontraktor besar, pasti ngerti. Masalah alasan ada air tanah, itu umum terjadi dan harusnya bisa diantisipasi dari awal,” ujar Heri, kepada Radar Cirebon. Dalam perkembangan pembangunan gedung setda, kata dia, MK akan terus memantau pekerjaan di lapangan. Heri bersama tujuh rekan manajemen konstruksi gedung setda lainnya akan memantau setiap perkembangan pembangunan dan memastikannya sesuai dengan check point. Selanjutnya, bila ada percepatan pembangunan, manajemen konstruksi akan selalu mengingatkan agar sesuai spek. Termasuk, pembangunan dengan struktur yang telah ditetapkan. Terkait keterlambatan kontraktor menyelesaikan pekerjaannya, pria ramah itu menyerahkan penilaian secara umum kepada Pemkot Cirebon. Pihaknya akan membuat catatan tersendiri sebagai laporan kepada SKPD teknis terkait. MK bertugas membantu Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) dalam memantau dan mengawasi pekerjaan lapangan pembangunan gedung setda delapan lantai sampai batas waktu yang ditentukan. Klaim dari kontraktor yang mampu menyelesaikan pembangunan gedung setda tepat waktu, harus ditunjukkan dengan pekerjaan lapangan. Pasalnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon tak melihat ada perkembangan berarti. (ysf)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: