Keluarga Nelayan Ini Sudah Setahun Hidup tanpa Listrik

CIREBON - Kanira (43), warga Desa Gebangmekar, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, sering melamun ketika berada di rumah kecilnya yang belum seratus persen jadi. Kalau malam, dia harus puas berteman dengan lilin dan lampu charger. “Ini juga untung rumah sudah berdiri. Bahan-bahan yang dipakai kebanyakan bekas, sumbangan saudara dan tetangga. Kalau hujan ya air masuk semua. Apalagi bagian belakangnya belum ada dindingnya,” ujarnya kepada Radar Cirebon. Hidup dengan ekonomi pas-pasan membuat Kanira harus puas dengan kondisi yang dimiliknya sekarang. Sebelumnya Kanira tinggal mengontrak bersama suami dan dua anaknya. Rumah tersebut pun dibangun tahun lalu. Setelah keinginannya untuk tinggal dan hidup mandiri mulai muncul. “Dulu tinggal di rumah orang tua, karena anak sudah besar, kita ngontrak, dua tahun kemudian kita bikin rumah. Ini tabungan saat saya berangkat jadi TKW,” imbuhnya. Suami Kanira yang bekerja sebagai nelayan pun jarang pulang dan lebih banyak berada di laut. Dua anaknya pun sudah besar dan ikut mengikuti jejak sang ayah sebagai nelayan. “Hasil kerja suami hanya cukup untuk makan dan kebutuhan sehari-hari. Sekarang saja sudah sebulan tidak pulang, lagi berlayar, kapalnya di Muara Angke. Suami saya jadi anak buah kapal, ikut sama bosnya,” ungkapnya. Sebenarnya, ada yang begitu mengganjal di hati Kanira. Dia masih punya satu keinginan yang masih belum terwujud. Sudah satu tahun berdiri, rumahnya belum teraliri listrik. Bukan karena berada di pedalaman, melainkan karena ketidakadaan biaya untuk pemasangan listrik. “Dulu pernah nyambung listrik sama tetangga. Tapi karena rumah tetangga sering turun listriknya jadi diputus,”tuturnya. Sementara itu, tokoh pemuda setempat, Rokmin mengatakan, seharusnya kondisi Kanira tersebut layak mendapat bantuan dari pemerintah, baik itu pemasangan listrik gratis ataupun bantuan lainnya. “Saya berharap pihak terkait turun kesini melihat kondisi di lapangan,” pungkasnya. (dri)

Sumber: