Sudah Memberi Apa untuk Cirebon?
SETIAP 2 April, menjadi momentum Hari Jadi (Harjad) Kabupaten Cirebon. Hal itu berdasarkan Perda Nomor 11 Tahun 1989. Tahun ini merupakan Harjad ke-535 Kabupaten Cirebon. Penentuan Harjad Kabupaten Cirebon diambil dari peristiwa penobatan Syekh Syarif Hidayatullah sebagai Sunan Carbon Sinarat Sunda. Yaitu Raja Islam pertama Cirebon yang merdeka dari Kerajaan Sunda Pakoean Padjadjaran karena sudah tidak lagi menyetor upeti. Di balik peristiwa itu, menurut Pengamat Sejarah, Akbarudin Sucipto, memiliki nilai spirit yang dalam. Peringatan hari jadi yang ditetapkan berdasar pada peristiwa penghentian pembayaran upeti itu, hendaknya juga dimaknai pemerintah daerah sebagai spirit orientasi bekerja melayani masyarakat. \"Semoga perilaku pemerintah ini punya spirit tersebut. Dan yang harus dilakukan ke depan adalah sikap ‘Aja takon urip ning Cirebon oli apa, tapi takon isun ngupai apa nganggo Cirebon’ (jangan tanya hidup di Cirebon dapat apa, tapi katakan saya bisa memberi apa untuk Cirebon, red),\" ujar Akbarudin. Menurutnya, penetapan Hari Jadi Kota dan Kabupaten Cirebon mengambil sumber yang berbeda. Kota Cirebon memilih 1 Muharam sebagai hari jadi dengan peristiwa pertama kali Pangeran Cakrabuana melakukan babad alang-alang. Padahal secara historis, kedua wilayah itu merupakan satu kesatuan. Kabupaten Cirebon sendiri mengambil rujukan dari Naskah Carita Purwaka Caruban Nagari, yang menurut ahli sejarah bisa dijadikan sumber primer. Di dalam naskah ini, kata Akbarudin, terdapat berita prosesi pengukuhan Syekh Syarif Hidayatullah menjadi Tumenggung di Cirebon. Hal itu pula yang mendasari penghentian penyetoran upeti kepada Kerajaan Galuh Pakuan Pajajaran. \"Peristiwa inilah yang kemudian ditafsirkan oleh penentu kebijakan dipilih menjadi penanggalan Hari Jadi Kabupaten Cirebon,\" jelasnya. Perbedaan penetapan hari jadi ini, bagi sebagian besar masyarakat tentu membuat bingung. Sebenarnya, mana yang lebih merepresentasikan Cirebon. Maka dari itu, muncul wacana untuk penyatuan Hari Jadi Kota dan Kabupaten Cirebon. \"Karena adanya perbedaan cara pandang dari pihak yang menafsirkan Hari Jadi Cirebon itu, dan juga ada ego sektoral, ini berdampak pada peringatan hari jadi yang berbeda,\" ujarnya. Namun demikian, secara historis dari sisi tata kelola pemerintahan wilayah, yang terlebih dahulu ada secara administratif ialah kabupaten. Di era Sunan Gunung Jati, kesultanan, bupati sudah ada. Bupati dulu menjadi kepanjangan tangan raja. Kemudian saat era colonial, berubah menjadi tangan kanan Gubernur Jendral. Saat itu, bupati memiliki fungsional dan tupoksi untuk kebutuhan menjaga dan mempertahankan aset kewilayahan. \"Secara administratif pemerintahan, Kabupaten Cirebon itu sudah ada jauh sebelum ada walikota, itu sudah ada istilah bupati,\" ungkapnya. Sementara Kota Cirebon, baru ada sejak tahun 1906. Adanya kota saat itu, kata Akbar, merupakan upaya dari pemerintah kolonial Belanda untuk memberikan layanan kepada masyarakat Eropa yang semakin banyak hidup di Cirebon. Maka dibangunlah fasilitas seperti rumah sakit, kantor pos, stasiun kereta api dan lainnya. Selamat Hari Jadi Kabupaten Cirebon. (jamal suteja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: