Tenang, BBWS Jamin Sedimentasi Waduk Darma Masih Aman
KUNINGAN - Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung Charisal Akdian Manu menilai, kondisi sedimentasi Waduk Darma belum terlalu parah sehingga warga tidak perlu terlalu merisaukannya. \"Saya dapat informasi, secara teoritis berdasarkan perhitungan usia Waduk Darma yang kini sudah 50 tahun telah terjadi sedimentasi atau pendangkalan mencapai 2 juta meter kubik. Kondisi ini tergolong masih aman, karena berdasarkan perhitungan kami di usia Waduk Darma saat ini sedimentasi diperkirakan mencapai 7 juta meter kubik, ternyata tidak,\" beber Charisal kepada sejumlah awak media di Kuningan, belum lama ini. Menurut Charisal, selama kurun waktu usia Waduk Darma yang kini sudah mencapai 50 tahun, pendangkalan justru terjadi sekarang-sekarang ini, ditambah dengan adanya keramba-keramba ikan milik masyarakat, menyebabkan sedimentasi meningkat cukup signifikan. Menurut Charisal, saat ini pihaknya tengah melakukan kajian terhadap luasan keberadaan keramba-keramba tersebut. Pihaknya akan mengupayakan tidak ada penambahan keramba lagi selama proses kajian berlangsung. \"Keberadaan keramba-keramba karena kebijakan pemerintah sebelumnya, sehingga tidak perlu diungkit-ungkit lagi. Namun ke depan, perizinannya distop dan kita upayakan jumlahnya tidak bertambah untuk menekan tingkat sedimentasi,\" ungkap Charisal. Disinggung upaya pengerukkan sebagai solusi untuk mengatasi pendangkalan tersebut, Charisal menilai hal tersebut tak perlu dilakukan. Hal ini karena pertimbangan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan pengerukan dinilai sangat mahal sehingga cara tersebut tak perlu dilakukan. \"Biaya pengerukan lumpur di dalam air bukanlah hal mudah dan murah. Bahkan biayanya bisa lebih mahal dibanding membuat waduk baru,\" ujarnya. Sebagai ilustrasi, jika pengerukan sedimentasi 1 meter kubik anggap saja menghabiskan anggaran Rp10.000, maka untuk 7 juta meter kubik maka akan menghabiskan anggaran hingga Rp70 miliar. Sehingga, akan lebih ekonomis jika membuat waduk baru, dan memanfaatkan kawasan bekas waduk tadi sebagai lahan konservasi. Menurut Charisa, usia ekonomis sebuah waduk antara 50 hingga 70 tahun. Setelah habis masa tersebut, sudah bisa diperkirakan sedimentasi sudah tinggi sehingga tak lagi ada tampungan air, maka selesai pula fungsi waduk tersebut. \"Kecuali untuk situ atau embung, masih memungkinkan untuk dilakukan pengerukan. Berbeda untuk menangani waduk, ketika sedimentasi sudah mencapai 7 juta meter kubik maka sebaiknya kita buat waduk baru,\" ujar Charisal. (fik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: