Harga Turun, Petani Simpan Gabah untuk Persiapan Puasa dan Lebaran
INDRAMAYU - Memasuki masa panen raya rendeng, harga gabah mengalami penurunan. Petani kecewa, lantaran tak bisa langsung menjualnya. Dihitung-hitung belum dapat untung gede, sebagian mereka memilih tidak menjual seluruh gabah miliknya alias disimpan. Rencananya, mereka baru akan melepas gabah panen simpan itu menjelang Lebaran atau di saat harga gabah mengalami kenaikan signifikan. Hal itu dibenarkan Rusmana (47), salah seorang petani di Kecamatan Bongas. “Iya disimpan dulu, persiapan buat Lebaran,” ujarnya kepada Radar, Jumat (7/4). Saat ini, sebut dia, harga gabah kering panen di kisaran Rp3.600/kg dan harga gabah kering giling Rp4.000/kg. Harga itu masih belum memenuhi harapan petani untuk meraup untung. Karena itu, mereka tidak terburu-buru untuk menjual gabahnya. “Minimal harga gabah basah Rp4.000/kg, baru bisa untung,” ucapnya. Melihat situasi harga pangan 2-3 bulan ke depan, dia memprediksi harga gabah akan mengalami lonjakan. Hal ini ditandai dengan meningkatnya permintaan beras serta sejumlah bahan pokok, seiring datangnya bulan Ramadan dan Lebaran. Selain itu juga, disebabkan minimnya panen padi karena perayaan Lebaran telah memasuki musim kemarau. “Menjelang Lebaran, harganya bisa naik drastis. Menyimpan gabah merupakan salah satu cara petani menabung pendapatannya,” terang Rusmana. Cicih (50), salah seorang petani mengaku sengaja menyimpan gabahnya dengan harapan harganya akan terus naik hingga musim panen berikutnya, yang diperkirakan berlangsung sekitar 4-5 bulan ke depan. Di samping untuk persiapan Lebaran, simpanan gabah miliknya juga untuk memenuhi kebutuhan anaknya saat memasuki tahun pelajaran baru sekolah. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: