Relokasi Tempat Kuliner Belum 100 Persen, Macet Hantui Jalur Plered-Tengahtani

Relokasi Tempat Kuliner Belum 100 Persen, Macet Hantui Jalur Plered-Tengahtani

CIREBON - Penyediaan tempat relokasi pedagang di jalur pantura Battembat Tengahtani sudah disiapkan pemerintah daerah di kawasan Pasar Batik Weru. Namun, Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Cirebon menilai, tempat kuliner khas Cirebon itu tetap akan memberikan dampak kemacetan jika para pelaku usaha tidak 100 persen direlokasi ke kompleks Pasar Batik Weru. Kepala Disbuparpora H Hartono mengatakan, idealnya seluruh usaha kuliner di jalur Plered–Tengahtani itu dipindahkan seluruhnya ke pusat kuliner yang sudah disediakan pemerintah daerah. Dengan demikian, potensi wisata yang terdongkrak bukan hanya makanan khas Cirebon. Potensi batik Cirebon pun dapat terangkat. “Kita tahu keberadaan Pasar Batik Weru itu penjualannya masih lesu. Setidaknya, kalau digabungkan, maka keduanya akan saling menguntungkan. Pasar Batik yang tadinya lesu pun bisa banyak dikunjungi orang dari berbagai daerah,” ujar Hartono, kepada Radar, kemarin (8/4). Mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon itu menegaskan, selama seluruh tempat kuliner di Desa Battembat tidak dipindahkan, maka kemacetan di kawasan tersebut tetap akan terjadi. “Meskipun para pelaku usaha sudah dilakukan perluasan lahan parkir, namun kendaraan tetap banyak yang tidak tertampung di tempat parkir tersebut,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bidang Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon Eka Hamdani menuturkan, pihaknya memang mengimbau pengusaha kuliner di kawasan Battembat untuk membuka kios kuliner di Pasar Batik. “Dari awal kami sudah menegaskan para pengusaha kuliner yang akan berjualan di sekitar Pasar Batik dagangannya tidak boleh sama, harus berbeda satu sama lain, ini untuk menghindari kebosanan para pengunjung nantinya,” ucap Eka. Dengan demikian, kata Eka, ketika jalur Plered – Tengahtani itu macet, kemacetan tidak seperti biasanya. Fasilitas yang diberikan pemerintah daerah tentunya sudah dirancang sedemikian rupa untuk memusatkan kawasan kuliner dan pusat batik Cirebon. “Nanti para pengunjung pun akan diarahkan untuk makannya di Pasar Batik saja, kan lokasinya juga dekat dengan lokasi wisata batik. Sehingga mereka kalau ingin makan sekaligus belanja tidak perlu repot jauh-jauh ke dua lokasi, melainkan bisa di satu lokasi saja,” pungkasnya. (sam)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: