Hidup Sebatang Kara, Sarya Segera Miliki Rumah Layak Huni

Hidup Sebatang Kara, Sarya Segera Miliki Rumah Layak Huni

WAJAH Sarya, warga Desa Dadap RT02/10  Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, tak lagi murung. Pasalnya, pria berusia 80 tahun itu bakal memiliki tempat tinggal yang layak huni paska pelaksanaan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-98. Laporan: Adun Sastra, Indramayu SEBANYAK 11 unit rumah tidak layak huni (rutilahu) di Desa Dadap saat ini sedang dilakukan pembangunan melalui Program TMMD. Salah satunya adalah rutilahu milik Sarya yang sudah belasan tahun lamanya menjalani hidup sendirian. Istri dan anak semata wayangnya bernama Yanti (50) memilih tinggal di wilayah Gebang Cirebon. Sementara ia ditinggal sendirian di desa kelahirannya di Blok Puri Santika desa setempat. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, pria sebatang kara ini hanya mengandalkan belas kasihan warga setempat. Hal ini dibenarkan  oleh Ketua RT 02 Makyadi alias Balok. Diceritakan Balok, sebelum dibangun melalui Program TMMD, kondisi bangunan rumah milik Sarya cukup memprihatinkan. Kayu bangunan berikut kusen-kusen rumah  tampak lapuk dimakan usia, atap rumah juga bocor. Apabila musim tiba, lanjut Balok, ia diajak tidur di rumah saudaranya dan terkadang tidak mau serta memilih tinggal di rumahnya. \"Yang jelas rumah miliknya benar-benar mengenaskan dan tak layak huni. Makanya berkah bagi Sarya, pas Program TMMD di Desa Dadap dan sekarang sedang dibangun,\" jelasannya. Program TMMD yang dilaksanakan Kodim 0616 bersama Pemkab Indramayu benar-benar sangat membantu masyarakat setempat. Sebelas rutilahu yang selama ini kondisinya mengenaskan, bisa dilakukan rehab yang pelaksanaan pembangunannya dilakukan TNI bersama masyarakat. \"Bisa kita bayangkan kalau tak ada Program TMMD, bagaimana nasib Pak Sarya dan yang lainnya. Kami mengucapkan terima kasih kepada Kodim dan Pemkab Indramayu,\" terang Balok. Sementara pemilik rutilahu, Sarya mengakui selama ini tinggal sendirian dan sudah lama ditinggalkan istri bersama anaknya. Ia lebih memilih hidup sendirian, selain Desa Dadap sebagai desa kelahirannya juga sudah sepuh dan tidak bisa bekerja. \"Kalau disini, masih ada saudara dan tetangga yang masih peduli untuk memberi makan. Dan alhamdulillah saya mendapat berkah, rumah dibangun oleh TNI,\" terang Sarya. (dun/adv)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: