Ungkap Identitas Teroris Tunggu Keluarga, Polisi Punya Bukti Tambahan

Ungkap Identitas Teroris Tunggu Keluarga, Polisi Punya Bukti Tambahan

SURABAYA- Proses identifikasi keenam jenazah teroris yang ditembak mati di Tuban, Jawa Timur, masih harus menjalani serangkaian proses pemeriksaan. Polisi tidak bisa langsung menentukan identitas, tanpa adanya data pembanding. Data tersebut nantinya akan didapat dari pihak keluarga. Kemarin (9/4), gedung disaster victim identification (DVI) Polda Jatim masih terlihat ramai. Beberapa personel Brimob masih terlihat mengamankan area sekitar gedung. Awak media juga memenuhi halaman, meskipun tidak seramai ketika jenazah baru saja datang. Serangkaian proses perolehan data primer dan sekunder sudah dilakukan. Hasil juga sudah didapat. Meskipun begitu, polisi masih tidak mau membeberkan siapa identitas sebenarnya keenam jenazah tersebut. “Kita tidak bisa langsung merilis namanya tanpa mendapatkan data pembanding,” ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera. Data primer tersebut meliputi sampel darah, warna kulit, dan tinggi badan. Sedangkan data primer tersebut diperoleh dari kartu identitas dan paspor yang berhasil dihimpun oleh para polisi. “Sejauh ini datanya memang sudah lengkap, tinggal dibandingkan saja,” jelas perwira dengan tiga melati di pundak tersebut. Barung mengaku sudah melakukan serangkaian upaya untuk memperoleh data tersebut. Termasuk bekerja sama dengan pihak Polda Jateng. Sebab, keenam jenazah itu semuanya berasal dari Purbalingga dan Semarang. “Pihak Polda Jateng sudah memerintahkan jajaran polresnya untuk mengetahui dimana keluarga terduga teroris itu tinggal,” ungkapnya. Nah, data pembanding ini mereka dapat nantinya dari surat-surat penting yang dimiliki oleh pihak keluarga. Termasuk, akta kelahiran dan buku nikah. Apakah benar jenazah tersebut merupakan bagian dari keluarga mereka. “Saya rasa kita memang tidak bisa terburu-buru, melihat ini juga sudah menjadi prosedur wajib untuk identifikasi,” tegas Barung. Sebenarnya, alamat para keluarga tersebut sudah dikantongi oleh Barung. Konfirmasi penjemputan juga sudah dilakukan. “Kita akan usahakan besok (hari ini, red) mereka sudah datang,” tambahnya. Selain melakukan proses identifikasi, Barung juga menyatakan sudah melakukan tindakan follow up lainya. Yakni, dengan mengolah ulang TKP. Proses tersebut terjadi pukul 09.10, kemarin. Dari hasil olah ulang TKP tersebut, polisi mendapatkan beberapa barang bukti tambahan. Dua butir selongsong peluru berukuran kecil. Peluru tersebut dimiliki oleh personel brimob. Sedangkan sepuluh butir lainya yang berukuran kecil, diduga sebagai milik teroris.  Barung berjanji, akan melakukan identifikasi secepatnya. Dia berusaha untuk tetap mematuhi prosedur, tanpa harus memperlambat waktu pengungkapan. (bin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: