Imbau Percepat Sertifikasi Tanah, Jokowi: 5 Juta Sertifikat Harus Selesai Se-Indonesia

Imbau Percepat Sertifikasi Tanah, Jokowi: 5 Juta Sertifikat Harus Selesai Se-Indonesia

BANDUNG - Pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah menuntaskan sertifikasi tanah. Hingga kini, yang tersertifikasi di seluruh Indonesia belum ada separo dari total jumlah bidang tanah. Presiden Joko Widodo (Jokowi) minta Kementerian Agraria dan Tata Ruang untuk mempercepat proses sertifikasi tanah agar ada kepastian hukum. Hal itu disampaikan Jokowi saat penyerahan 2.008 sertifikat tanah untuk warga Jawa Barat di Bandung, Rabu (12/4). Sebagai gambaran, Jawa Barat memiliki 19,8 juta bidang tanah. Namun, yang sudah tersertifikasi baru 6,3 juta bidang atau 31,8 persen. Jokowi menuturkan, sertifikat penting bagi masyarakat untuk mendapatkan kekuatan hukum atas kepemilikan tanahnya. ’’Dulu saya beli tanah 200 meter harus nunggu sampai tiga tahun baru terbit sertifikat,’’ tutur Jokowi di hadapan para warga. Saat ini di Indonesia sudah ada klaim kepemilikan sebanyak 126 juta bidang tanah. Hanya, hingga akhir Maret lalu baru 46 juta bidang lahan yang tersertifikasi. Bila dipersentasikan, jumlahnya 36,5 persen atau kurang dari separo. Karena itu, butuh upaya ekstra untuk menyertifikasi lahan-lahan tersebut. Menurutnya, seringkali muncul sengketa atau konflik tanah karena tidak memiliki dasar hukum untuk mengklaim. \"Ini yang sedang saya kejar. Tahun ini saya perintahkan kepada menteri, lima juta sertifikat harus selesai se-Indonesia,\" lanjut mantan wali kota Solo itu. Khusus Jawa Barat, harus selesai 370 ribu sertifikat tahun ini. Dalam pembagian sertifikat kemarin, warga yang mendapatkan sertifikat berasal dari 10 Kabupaten/Kota se-Jabar. Dia meminta warga untuk menjaga baik-baik sertifikat tanah yang sudah diberikan. \"Bisa juga dipakai untuk mencari modal ke bank, diagunkan,\" tutur Jokowi. Hanya, Jokowi mensyaratkan sertifikat itu diagunkan hanya untuk menambah modal usaha. Artinya, uang yang diapat dari bank harus bisa diputar kembali mengingat pada akhirnya utang tersebut harus dilunasi. \"Jangan dibelikan motor atau mobil. Bisa dibelikan truk atau pikap untuk mengangkut barang, misalnya, jadinya produktif,\" jelasnya. Sebelum memutuskan untuk mengagunkan sertifikat ke bank, harus diperhitungkan dengan matang apakah bisa untuk menyicil utang. Sementara itu, secara keseluruhan presiden mengunjungi sejumlah tempat kemarin. Selain membagikan sertifikat tanah, Presiden juga menghadiri pemberian makanan tambahan, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Indonesia Sehat di Kota kembang. Tidak lupa, sebagaimana kebiasaan Jokowi setiap kali kunjungan kerja, dia selalu membagikan sepeda. Warga pun terlihat gugup saat dipanggil presiden ke atas panggung. \"Saya berdebar-debar pak, saking bahagianya. Tidak menyangka ketemu bapak di sini,\" tutur Enong Siti Komalasari, salah satu pemegang sertifikat tanah asal Kota Bandung. Setelah menjawab dengan benar nama enam provinsi di Indonesia, dia pun mendapatkan sepeda. (byu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: