Akses Buruk, Dua Desa Terisolasi

Akses Buruk, Dua Desa Terisolasi

CIREBON – Akses jalan menuju Desa Cupang dan Desa Walahar, Kecamatan Gempol, bertahun-tahun tak  diperhatikan. Hanya ada jalan berbatu untuk menuju dua desa tersebut. Sementara jalan yang lebih layak, harus memutar ke wilayah kabupaten Majalengka. Ketua BUMDes Desa Cupang, Trisna Danureja mengatakan, medan jalan menuju Kecamatan Ciwaringin itu, sulit dilewati sepeda motor maupun kendaraan roda empat. Padahal, akses penghubung ini sangat vital untuk warga. Dua desa di Kecamatan Gempol ini seolah terisolasi dari wilayah Kabupaten Cirebon. “Kalau hujan banyak lumpur juga bebatuan. Kalau kendaraan biasa agak susah lewat, mungkin harus off road,” ujar Trisna, kepada Radar, Jumat (14/4). Menurut dia, kondisi ini sudah berlangsung puluhan tahun. Sehingga wajar bila kini masyarakat menuntut akses yang lebih baik. Dia yakin, tersedia infrastruktur jalan bisa meningkatkan potensi ekonomi masyarakat. “Kata orang tua dulu, jaman Belanda ini jalan ke Ciwaringin bisa dilewati. Eh sekarang malah nggak bisa,” selorohnya. Lantaran sulitnya menembus akses menuju Kecamatan Ciwaringin, kata dia, selama ini warga lebih sering melakukan aktivitas perdagangan atau yang lainnya di Kabupaten Majalengka. Yang cukup merepotkan, bila ada urusan kependudukan. Sebab, warga harus ke Kecamatan Gempol. “Masa kita mau susah terus. Kami ingin akses masuk yang arah ke Ciwaringin bisa segera diperbaiki,” tuturnya. Sekadar gambaran, kata dia, dari Desa Cupang ke jalan utama via Ciwaringin jaraknya sekitar empat kilometer. Sedangkan akses dari Kabupaten Majalengka untuk bisa ke jalan utama sekitar delapan kilometer. Warga Desa Walahar, Usman (40) menambahkan, betahun-tahun warga Desa Walahar terbiasa melintasi Majalengka untuk akses masuk keluar desa. Akses ini dianggap paling mudah, karena kondisinya relatif lebih baik. “Kalau bisa sih yang ke Ciwaringin itu diperbaiki, supaya dekat,” tuturnya. (den)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: