Pembangunan Pasar Perumnas Terhenti
Pekerja Bangunan Absen, Kontraktor Menyerah? CIREBON - Pembangunan pasar Perumnas terancam molor. Sejak Senin (8/10) lalu, para pekerja tidak melakukan aktivitas pembangunan di pasar tersebut. Bahkan, sejumlah alat-alat seperti mesin molen pun sudah tidak ada. Ketua Ikatan Pedagang Pasar (IPP) Perumnas Kota Cirebon, M Hasir mengatakan, Senin lalu sebenarnya pekerja sudah datang sekitar pukul 07.00. Namun, tidak lama pekerja itu membubarkan diri dengan alasan tidak ada bahan material. Sehingga tidak bisa melakukan pengerjaan pembangunan. “Sudah dua hari ini, jam tujuh datang tapi bubar lagi,” ujarnya sambil menunjukkan lokasi pembangunan pasar Perumnas yang sepi tanpa pekerja. Pria yang akrab disapap Uus ini mengaku, pesimis pembangunan pasar Perumnas akan selesai tepat waktu, 18 Oktober 2012. Waktu tersisa tinggal delapan hari lagi, tapi pengerjaan pasar Perumnas masih jauh dari kata rampung. “Pengerjaan atap belum selesai, keramik juga belum. Banyak yang belum rampung mba. Saya pesimis kalau ini bisa selesai tepat waktu,” jelasnya. Dia mendesak pihak terkait seperti DPUPESDM untuk segera melakukan peneguran pada pemborong, dan mencari solusi atas kejadian ini. Pedagang tidak menginginkan pembangunan pasar perumnas tersebut mangkrak dan terhambat. “Kami sudah cukup lama menunggu. Saya harap dinas terkait bisa segera menyelesaikan masalah ini,” tukasnya. Sementara itu, kemarin (9/10), dijadwalkan pertemuan dengan pihak Direksi PD Pasar, DPUPESDM dan pengembang. Pertemuan dijanjikan pukul 13.00. Namun, hingga pukul 14.00 pertemuan tak kunjung berlangsung. Saat dikonfirmasi via telepon, Direktur utama PD Pasar Kota Cirebon, Darwin Windarsyah tidak mengangkat telepon. Sementara Direktur Umum PD Pasar Kota Cirebon, Suhendi, juga tidak memberikan jawaban. Sebuah sumber yang enggan disebutkan namanya membeberkan, pengembang saat ini melakukan pembangunan dari CV Tri Jaya Teknik, menyerah untuk menyelesaikan pembangunan pasar Perumnas. Bahkan kabarnya, akan dilakukan penggantian kontraktor. “Katanya kontraktor lama menyerah. Sekarang lagi deal-dealan harga,” bebernya. (kmg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: