PNM Bina UMK, Wujudkan Masyarakat Madani
Kejaksan-PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Cabang Cirebon melaksanakan program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU), Rabu (10/10). Program PKU dilakukan sebagai bentuk lanjutan upaya PNM. Dalam rangka meningkatkan kapasitas usaha para pengusaha mikro dan kecil nasional. Corporate Secretary PNM, Anton Mart Irianto menyebutkan, pelatihan ini diikuti oleh 300 debitur Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) dari berbagai sektor usaha. Event kali ini, PNM mengusung tema \"Bersama ULaMM Membangun Usaha Mikro Masyarakat Madani. Dengan trainer pada program kali ini adalah Ustadz Komaruddin. \"300 debitur ULaMM dari berbagai sektor usaha,\" katanya, Rabu (10/10). Pengusaa mikro dan kecil merupakan tulang punggung ekonomi nasional. Untuk itu, kata dia, PNM senantiasa berupaya untuk membantu mereka. Guna meningkatkan kapasitas usaha bisnisnya. \"Dengan melakukan pendampingan usaha. Diharapkan kedepannya UMK kita terus maju. Sehingga, masyarakat madani yang sejahtera dan mandiri akan terwujud,\" ujarnya saat ditemui Radar di Grage Hotel. Soal pembiayaan disertai pendampingan usaha, kata dia, merupakan diferensiasi PNM dengan lembaga micro financing lainnya. Sejak kurun waktu 2010-2012, pihaknya sudah memberikan program Capacity Building kepada 5565 pengusaha UMK dari berbagai sektor usaha. \"Program tersebut sebagai bentuk kontribusi PNM dalam membantu menyukseskan program pemerintah yaitu Pro Growth, Pro Poor, dan Pro Job,\" sambungnya disela-sela acara. PNM Cabang Cirebon saat ini memiliki 4 klaster yaitu Pekalipan, Jatibarang, Rajagaluh, dan Pagaden. Dengan total unit mencapai 27 unit Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM). Sampai dengan September 2012 PNM Cabang Cirebon telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 144 Milyar. Dengan total nasabah sebanyak 3697 orang. Jaringan PNM secara total saat ini mencapai 580 Kantor Pelayanan yang terdiri dari 477 unit ULaMM, 22 Kantor Cabang, 5 Cabang Pembantu, dan 76 Klaster. Dengan sebaran jangkauan di 2247 Kecamatan di 22 Provinsi seluruh Indonesia. \"Hingga akhir Juni 2012, total penyaluran pembiayaan mikro lewat ULaMM mencapai Rp 2.2 triliun. Pencapaian pembiayaan mikro ini juga tetap diiringid dengan prinsip kehati-hatian yang tercermin dari tingkat rasio kredit bermasalah atau NPL ULaMM keseluruhan sekitar 2.15 persen,\" bebernya. Itu artinya, lebih rendah NPL kredit mikro secara nasional sekitar 3.5 persen. Adapun target pembiayaan ULaMM sebesar Rp 3.11 triliun atau naik sekitar 39 persen dibanding akhir tahun lalu sebesar Rp 2.23 triliun. \"PNM juga baru saja menerbitkan obligasi berbasis UMK sebesar Rp 500 milyar. Penerbitan obligasi ini dimaksudkan untuk memperkuat permodalan dalam rangka mendukung rencana ekspansi bisnis perseroan kedepannya,\" paparnya. Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum obligasi setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan sekitar 80 persen untuk modal kerja. Dana yang digunakan untuk modal kerja tersebut akan disalurkan kepada usaha mikro dan kecil. \"Melalui produk Perseroan berupa ULaMM. Sekitar 20 persen akan digunakan untuk refinancing atau pelunasan sebagai utang bank. Penawaran obligasi berbasis UMK ini diminati oleh pasar dengan jumlah permintaan Rp 1.1 triliun dari Rp 500 milyar yang ditawarkan atau oversubscribed sebesar 120 persen,\" pungkasnya. (nda/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: