Sebelum Kongres, Ulama Perempuan Gelar Seminar Internasional di IAIN Cirebon

Sebelum Kongres, Ulama Perempuan Gelar Seminar Internasional di IAIN Cirebon

CIREBON - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon menggelar seminar internasional tentang ulama perempuan di Auditorium Pascasarjana, Selasa (25/4). Kegiatan itu bekerja sama dengan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) dan The Asian Muslim Action Network (AMAN). Sebanyak 300 peserta dari dalam dan luar negeri diundang dalam seminar. Sekitar 30 peserta di antaranya merupakan undangan dari luar negeri. Mereka adalah ulama perempuan, aktivis perempuan, tokoh pemerhati isu-isu perempuan, peneliti, media lokal, nasional dan internasional. Menguatkan Suara Ulama Perempuan, Menegaskan Nilai-nilai Islam, Kebangsaan dan Kemanusiaan menjadi tema sekaligus topik seminar yang akan dilangsungkan pukul 08.30 hingga 15.30 WIB itu. Bakal hadir para narasumber dari dalam juga luar negeri. Menurut wakil ketua panitia, Dr H Ilman Nafi’a, ada beberapa tujuan seminar topik ulama perempuan disemnarkan. Di antaranya untuk mengembangkan pengetahuan umum tentang ulama dari berbagai perspektif dan peran ulama perempuan dalam perkembangan peradaban manusia. Kemudian untuk menyosialisasikan eksistensi ulama perempuan dalam dunia akademik dan masyarakat. \"Sekaligus menguatkan pengetahuan dan wawasan ulama perempuan dalam berbagai isu-isu strategis dan global, seperti kebangsaan, keadilan dan kemanusiaan,\" terang Ilman. Karena menurut Ilman, selama ini istilah ulama identik dengan laki-laki. Perempuan yang pandai dan ahli ilmu agama tidak mendapatkan “gelar” ulama. Padahal, keulamaan bisa disematkan bukan hanya kepada laki-laki tetapi juga perempuan dengan kriteria ilmuan, prilaku, pengabdian dan perannya kepada masyarakat. \"Di Indonesia, peran tokoh-tokoh dan aktivis perempuan diorganisasikan dalam berbagai organisasi kemasyarakatan (ormas). Seperti di Nahdlatul Ulama (NU), Muslimat, Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiah, dan lainnya,\" sebut Ilman. Narasumber yang bakal hadir adalah Prof Dr H Kamarudin Amin PhD, Direktur Pendidikan Islam dari Kementerian Agama RI. Kamarudin akan bicara tentang negara dan eksistensi ulama perempuan di Indonesia. Kemudian Dra Hj Badriyah Fayumi Lc MA. Panitia pengarah KUPI ini akan bicara tentang eksistensi ulama perempuan dalam peradaban Islam Berikutnya Ms Zaenah Anwar dari Malaysia. Dia akan bicara tentang memperjuangkan peran ulama perempuan melalui peregerakan perempuan. Selanjutnya Ms Mossarat Qadeem dari Pakistan. Mossarat akan membahas tentang menghadapi tantangan ektremis keagamaan. Lalu Ms Hatoon al-Fasi dari Saudi Arabia. Dia akan membahas tentang strategi pengembangan peran ulama perempuan di dunia Islam. Seterusnya Ms Roya Rahmani. Narasumber dari Afghanistan ini akan bicara tentang keterlibatan ulama perempuan dalam mempromosikan hak-hak perempuan dan kedamaian. Sesudah itu ada Ms Sureya Robli Hersi dari Kenya. Dia akan memaparkan tentang keterlibatan ulama perempuan dalam merespons eksistensi ISIS. Lantas Ms Fatima Akilu dari Neem Faoundation Nigeria. Ulama satu ini akan mengupas tentang Bokoharam: Gerakan Islam, Politik dan Keamanan Perempuan di Nigeria. Acara seminar akan dibuka Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr H Sumanta dan Keynote Speaker Prof. Dr H Kamarudin Amin PhD dari Kementerian Agama pusat. Rencananya kegiatan ini akan ditutup Menteri Agama Lukman Hakim. \"Setelah seminar internasional selesai, kegiatan akan dilanjutkan dengan Kongres Ulama Perempuan Indonesia di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon,\" tutup Ilman. (hsn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: