Dapat Pria Taiwan, Jayanti Ikut Jejak 2 Kakaknya yang Menikah dengan Orang Kuwait

Dapat Pria Taiwan, Jayanti Ikut Jejak 2 Kakaknya yang Menikah dengan Orang Kuwait

Jayanti sepertinya tak mau kalah dengan dua kakaknya yang menikah dengan orang Kuwait. Wanita 23 tahun itu juga menikah dengan warga negara asing (WNA). Tapi yang digandeng Jayanti adalah pria Taiwan, Zhou Hong Ze (34). Tali asmara mereka terjalin saat Jayanti menjadi TKI di tempat asal sang pengantin pria. JAMAL SUTEJA, Cirebon RUMAH keluarga Jayanti di Blok Jembatan Merah RT 03 RW 01, Desa Karanganyar, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, berlantaikan semen dan sebagaian lantai. Sangat sederhana. Tempat itu menjadi saksi berlangsungnya pernikahan pasangan beda kewarganegaraan itu. Ini sebenarnya bukan kali pertama bagi Miska dan Makmuri, anak keduanya dinikahi orang dari luar negeri.  Sebab, dua anak perempuan mereka yang bekerja sebagai tenaga kerja wanita di Kuwait, juga dipersunting oleh pria setempat. \"Kalau Yanti (sapaan akrab Jayanti, red) anak keempat. Anak pertama laki-laki, anak kedua dan ketiga perempuan. Ada tiga anak saya yang nikah sama orang luar negeri. Dua dinikahi orang Kuwait dan satu lagi sekarang Yanti sama orang Taiwan,\" ucap Miska, ayahanda Jayanti kepada Radar Cirebon. Miska sendiri mengaku bahagia bisa mengantarkan putrinya itu hingga menikah. Dia sendiri baru berkenalan dan bertemu langsung dengan menantunya itu sepuluh hari yang lalu atau saat Zhou Hong Ze bersama ayahnya Zhou Huan Rong sudah berada di Cirebon. Persiapan pernikahan itu memang sudah direncanakan sebulan yang lalu. Namun, baru seminggu ini keduanya datang ke rumah dan membicarakan prosesi pernikahan. “Kalau ayahnya hanya menginap dua hari, ngobrol mengenai prosesi pernikahan. Setelah itu pulang lagi ke Taiwan,\" ujar Miska. Sementara Zhou Hong Zhe tetap tinggal dan menginap di rumah calon mertuanya, sambil berkenalan dengan keluarga Jayanti. Nah, ketika menginap itulah, Zhou Hong Zhe berlatih mengucapkan ijab kabul menggunakan Bahasa Indonesia. Dia latihan dibantu penghulu. \"Kalau proses di KUA, alhamdulillah tidak ada kendala,\" tukas Miska. Zhou Hong Ze sendiri sebelumnya sudah terlebih dahulu memeluk Islam. Karena itu yang menjadi syarat dari keluarga saat ingin menikahi Jayanti. Persyaratan itu dipenuhi, kemudian dikhitan sebelum melangsungkan pernikahan, Kamis (27/4). Saat mengucapkan ijab kabul di hadapan penghulu, Zhou Hong Zhe sempat mengulang dua kali. Itu karena dia belum lancar mengucapkan bahasa Indonesia. \"Pas ijab kabul tadi sempat diulang dua kali. Karena cadel, jadi kurang jelas. Sehingga penghulu meminta diulang,\" ujar Miska lagi. Dalam akad nikah itu, Miska mengungkapkan, mas kawin yang diberikan mempelai pria berupa 17 gram emas. Zhou Hong Ze sendiri akan berangkat lagi ke Taiwan tanggal 30 April. Sementara Jayanti tidak bisa ikut suaminya karena proses perizian yang mengharuskan dirinya menunggu dua tahun lagi untuk menyusul sang suami. Jayanti selalu menyunggingkan senyuman tatkala duduk di pelaminan. Hal ini tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Dia menikahi seorang pria Taiwan. Itu berawal saat dirinya bekerja di Taiwan dengan tugas merawat majikannya yang lansia. Dia sebelumnya sudah bekerja di Taiwan selama dua tahun. Perkenalannya dengan Zhou Hong Ze terjadi saat dirinya mengantarkan majikannya terapi di sebuah klinik. Saat di perjalanan menggunakan kereta api cepat, dia bertemu dengan Zhou Huan Rong, ayah Zhou Hong Ze. Zhou Huang Rong tertarik dengan Jayanti dan menawarkan untuk menikahi putranya yang belum juga mendapatkan jodoh. Mereka pun saling bertukar nomor handphone. Namun saat itu keduanya belum intens berkomunikasi. Setelah sedikit dipaksa oleh Zhou Huan Rong, Zhou Hong Ze akhirnya mengontak Jayanti. Barulah mereka melakukan pertemuan. \"Saya ketemuan pertama itu bulan Januari 2017, setelah sebelumnya komunikasi. Kemudian ternyata dia juga suka sama saya, akhirnya mengajak untuk menikah,\" tukas Jayanti. Dia mengungkapkan sang majikan pun merestuinya. Begitu pula dengan orang tua kandungnya. \"Saya juga kurang tahu persis pekerjaannya. Tapi dia bekerja sebagai sales mobil dan juga memegang bisnis dan pabrik,\" jawab Jayanti saat ditanya soal pekerjaan suaminya. Dia sendiri terpaksa harus menunggu dua tahun lagi untuk menyusul suaminya ke Taiwan. “Sekarang setelah nikah, Juju di Cirebon sampai tanggal 30, baru setelah itu kembali ke Taiwan. Saya nanti nunggu dua tahun untuk nyusul. Kemungkinan resepsi di sana nanti nunggu kedatangan saya,\" kata perempuan yang hanya tamatan Madrasah Tsanawiyah (MTs) itu. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: