Kota Cirebon Aman Daging Glonggongan
CIREBON – Tidak ingin kecolongan dengan beredarnya daging tidak layak konsumsi di sejumlah pasar, Dinas Kelautan, Perikanan, Peternakan, dan Pertanian (DKP3) Kota Cirebon gencar melakukan sidak, Jumat (27/8). Bila pada Rabu (25/8) sidak dilaksanakan di Pasar Pagi, Carrefour, dan Grage Mall, sidak kali ini hanya dipusatkan di dua tempat yakni Pasar Kramat dan Pasar Gunungsari. Petugas DKP3, Ifa Alifa SPt mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan tersebut, tidak ada ditemukan daging sapi, kambing, dan ayam yang mengandung borak ataupun daging glonggongan. “Seluruh daging yang dijual di pasaran layak dan aman untuk dikonsumsi masyarakat,” kata dia kepada Radar, kemarin (27/8). Namun demikian, dalam pemeriksaan tersebut, petugas mengambil sampel daging untuk diteliti dan diperiksa di labkesda. Penelitian itu untuk mengetahui uji bakteri sanmonella dan caliform yang terkandung di dalam daging. “Secara kualitas daging yang dijual di sejumlah pasar di Kota Cirebon sangat baik, sehingga masyarakat tidak perlu takut dan khawatir,” tandasnya. Sementara itu, pedagang daging ayam di Pasar Gunungjati, Tedi mengungkapkan, selama bulan Ramadan ini terjadi penurunan omzet penjualan daging ayam. Hal ini disebabkan banyak kantin sekolah dan rumah makan yang tutup, sehingga mengurangi kebutuhan daging ayam. “Biasanya dalam sehari saya bisa menjual daging ayam hingga 3 kwintal, tetapi selama Ramadan ini hanya bisa menjual hingga 2 kwintal,” ungkap dia. Sementara untuk stok daging ayam selama Ramadan ini cukup banyak, meski harus mengambil dari luar Kota Cirebon. Untuk harga, saat ini mengalami penurunan yakni Rp24 ribu/kg dibandingkan menjelang Ramadan lalu yang mencapai Rp26 ribu/kg. “Tetapi biasanya menjelang Lebaran Idul Fitri kebutuhan daging akan meningkat dan harga juga akan mengalami kenaikan menjadi Rp25 ribu-Rp26 ribu/kg,” tandas Tedi. (mam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: