Duh, Anggaran Makan untuk Kura-kura Belawa Macet
CIREBON - Kondisi kura-kura Belawa kini terancam punah. Penyebabnya, bukan karena faktor penyakit ataupun bakteri maupun virus berbahaya. Rupanya, sudah sekitar enam bulan ini, anggaran untuk makan kura-kura langka tersebut, macet dan tak kunjung diterima oleh pengelola. Pengakuan itu disampaikan Yadi (49), pawang Kura-kura Belawa yang ditemui Radar, Jumat (5/5). Dikatakan Yadi, sudah sekitar enam bulan ini pengelola yang merupakan kelompok masyarakat Desa Belawa, harus putar otak setelah uang untuk membeli makan kura-kura tersebut tak kunjung diterima. “Sudah dari bulan September 2016 kemarin, tak ada anggaran lagi untuk makan kura-kura. Kita belum tahu sebabnya apa. Saat ini, kita andalkan uang retribusi dari tiket untuk makan kura-kura,” ujarnya. Jika seharusnya kura-kura tersebut makan satu hari sekali, namun dalam kondisi terjepit seperti ini, pengelola hanya bisa memberi makan tiga kali seminggu. Itupun setiap kali jatah makan, hanya dipatok sebanyak tiga kilogram. Uang dari tiket pengunjung pun tidak bisa diandalkan, karena kondisi wisata Belawa ini ramainya hanya saat-saat tertentu saja, seperti akhir pekan dan hari-hari libur lainnya. “Kura-kura ini makannya daging ayam, tulangnya juga dimakan. Kalau untuk yang kecil biasanya jeroan dan ususnya. Untuk tiket dipatok Rp3 ribu,” imbuhnya. Yadi berharap, pemerintah pusat maupun daerah memperhatikan situs wisata belawa tersebut, karena tanpa campur tangan pemerintah niscaya tempat tersebut tidak akan bertahan. Terpisah, mantan Kabid Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon, Wisono mengatakan, perawatan dan penanganan kura-kura Belawa memang ada pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon. “Ada di bidang konservasi penanganan kura Belawa,” ujarnya. Namun sayangnya, bidang konservasi sudah tidak lagi berada di Dislakan Kabupaten Cirebon. Karena adanya PP 18 tahun 2016 itu, maka bidang konservasi sekarang berada di bawah kendali provinsi dan pusat. Sehingga, perawatan dan penanganan kura-kura Belawa juga dilimpahkan ke provinsi. Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon, Muhidin belum memberikan konfirmasi, karena sambungan telepon selulernya dalam kondisi tidak aktif. (dri/den)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: