Kapolri Berharap Keberuntungan dalam Ungkap Kasus Novel

Kapolri Berharap Keberuntungan dalam Ungkap Kasus Novel

JAKARTA - Kasus penyiraman air keras yang dialami penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan masih belum terungkap. Hingga kini tak ada titik terang ihwal siapa yang menjadi dalangnya. Saking sulitnya, Polri sekarang hanya bisa berharap keberuntungan untuk bisa membuat kasus itu terang-benderang. \"Faktor luck sangat menentukan dalam penanganan kasus yang tersangkanya sulit diketahui. Kami terus berjalan saja,\" kata Kapolri Jendral Tito Karnavian seperti dilansir Jawapos.com (grup radarcirebon.com), Sabtu (6/5). Tito mengungkapkan, sejauh ini penyidik masih terus melakukan pengembangan berdasarkan metode induktif dan deduktif. Semua mencakup olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), pengumpulan barang bukti, dan keterangan dari para saksi. \"Motif, siapa-siapa yang punya potensi tidak suka dengan korban, baik masalah pribadi, konflik dia dengan orang lain, atau dengan pekerjaan, kami dalami. Itu namanya metode deduktif,\" ucap mantan Kadensus 88 Antiteror Polri ini. Bahkan kini tim khsusus dari Polda Metro Jaya telah berangkat ke tempat perawatan intensif Novel di Singapura. Di sana, mereka akan meminta keterangan langsung kepada Novel agar bisa mempercepat pengungkapan kasus ini. \"Yang dipentingkan adalah bagaimana Novel bisa recover. Saya dengar Pak Kapolda sudah kirim tim berangkat untuk menggali. Mungkin ingat wajah dan lain-lainnya seperti apa,\" ujar Tito. \"Kami kembangkan lagi, gerak dari TKP terus berjalan, CCTV terus berjalan mungkin dengan radius yang lebih luas lagi. IT juga jalan. Sambil dalami motif dengan tanyakan ke Novel,\" tukas dia.(elf/JPG)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: