Gawat! Puluhan Siswa SD Rencanakan Aksi Tawuran, Bawa Senjata Tajam

Gawat! Puluhan Siswa SD Rencanakan Aksi Tawuran, Bawa Senjata Tajam

INDRAMAYU - Jajaran Polsek Indramayu berhasil menggagalkan rencana aksi tawuran siswa sekolah dasar (SD), Sabtu (6/5). Dari upaya tersebut, petugas telah mengamankan puluhan siswa yang berasal dari dua sekolah yang ada di Kelurahan Paoman, Indramayu. Petugas juga menyita sejumlah barang berbahaya yang diduga akan digunakan saat tawuran. Berdasarkan keterangan yang diperoleh Radar, rencana tawuran ini terungkap sekitar pukul 11.30 WIB. Bermula dari adanya laporan salah seorang guru SDN 1 Pabean Udik, bernama Khanafi bersama lurah setempat, Nur Karnali. Keduanya melihat seorang siswa SDN 2 Paoman senjata tajam (sajam) berupa gir motor. Siswa tersebut kemudian diamankan di Balai Desa Pabean Udik. Saat diinterogasi, siswa tersebut mengaku akan merencanakan penyerangan ke SDN 1 Pabean Udik bersama puluhan rekannya lainya dari SDN 1 dan 2 Paoman. Adanya laporan itu, jajaran Polsek Indramayu langsung bergerak menuju SDN 1 Pabean Udik. Ternyata benar, petugas melihat puluhan siswa dari dua sekolah tersebut akan melakukan penyerangan. Petugas pun menghalau dan mengamankan puluhan siswa itu dan membawa mereka ke Balai Desa Pabean Udik. Kasubag Humas Polres Indramayu AKP Heriyadi mengatakan, puluhan siswa SD itu kemudian dimintai keterangan dan didata nama serta asal sekolahnya. Menurutnya, saat diinterogasi mereka mengaku akan melakukan penyerangan ke SDN 1 Pabean Udik. Namun, dari rencana itu belum diketahui latar belakangnya. \"Di antara para siswa SD tersebut ada sejumlah siswa SMP. Setelah dilakukan pendataan, petugas nantinya akan memanggil orang tuanya dan dari pihak sekolahnya pada hari Senin (8/5). Kepala UPTD Pendidikan juga akan dihadirkan untuk menyaksikan,” kata Heriyadi. Menurut Heriyadi, para siswa SD itu akan mendapatkan pembinaan. ”Sekaligus disuruh menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi kembali perbuatannya. Tentu kita upayakan agar tidak ada aksi-aksi begini. Apalagi mereka masih usia SD. Ini butuh peran semua pihak agar kejadian-kejadian seperti tak terulang,\" tandas Heriyadi. (kom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: