Urusan Katering Beres, Pemondokan Sudah 90 Persen

Urusan Katering Beres, Pemondokan Sudah 90 Persen

JAKARTA- Tahap demi tahap persiapan penyelenggaraan haji 2017 rampung. Paling baru, kontrak penyediaan katering untuk jamaah haji di Arab Saudi sudah berhasil dikantongi. Capaian ini diharapkan segera disusul oleh sewa pemondokan yang masih menyisakan 10 persen dari kebutuhan. Ketua Tim Penyediaan Katering Jemaah Haji Indonesia Arsyad Hidayat menyampaikan, penyediaan katering di empat lokasi telah tuntas. Ada 60 perusahaan yang akan melayani kebutuhan permakanan jamaah haji selama di Arab Saudi. Adapun jumlah tersebut tersebar di Makkah 28 perusahaan, Madinah 13 perusahaan, Masyair (Arafah, Muzdalifah dan Mina) 18 perusahaan dan Jeddah 1 perusahaan. Dari jumlah tersebut, tidak seluruhnya merupakan perusahaan baru. Beberapa di antaranya merupakan perusahaan yang telah dikontrak pada musim haji tahun lalu atau repeat order (RO). \"Di Makkah, delapan diantaranya perusahaan RO. Lalu Madinah, ada 7 perusahaan dan Masyair 16 perusahaan,” ujarnya. Arsyad menuturkan, RO tidak sembarangan dilakukan. Para perusahaan tersebut kembali lolos untuk melayani permakanan jamaah karena prestasi tahun lalu. Mereka dianggap baik dan tidak ada catatan pelanggaran yang dilakukan pada 2016. Pihaknya pun berbangga bisa bekerja sama dengan penyedia katering terbesar di Makkah dan Madinah. Seperti, dapur al Hussam, al Ahmadi dan Raghaib di Makkah. Layanan katering tahun ini pun akan sedikit berbeda. Jatah makan jamaah lebih banyak dari tahun lalu. Ada tambahan jatah makan selamat datang dan selamat jalan. Di Makkah misalnya, jamaah dijatah makan sebanyak 25 kali, bertambah satu kali untuk mereka yang datang dari Madinah dan sebaliknya. \"Ini hasil evaluasi tahun sebelumnya. Tahun lalu, awal kedatangan dari Madinah, jemaah tidak menerima katering padahal mereka harus melaksanakan umrah kedatangan. Jadi masak dulu. Tahun ini diadakan katering jadi bisa langsung umrah,” jelasnya. Rampungnya urusan katering sayangnya tidak sejalan dengan sewa pemondokan. Kementerian Agama (Kemenag) masih punya PR besar. Pasalnya, pemondokan masih kurang 10 persen dari total yang diperlukan. Ketua Tim Penyedia Akomodasi Haji Nasrullah Jassam menjelaskan, saat ini tim masih terus berusaha melengkapi pemondokan untuk keperluan jamaah. Diakuinya, ada beberapa kendala yang dihadapi, terutama untuk sewa pemondokan di Madinah.  Menurutnya, pertumbuhan hotel di sana tidak sebesar di Makkah. Di wilayah markaziyah (wilayah ring 1) bahkan nyaris tidak ada hotel baru. Kondisi ini tentu tidak menguntungkan, apalagi semua negara kembali ke kuota asal dan beberapa lainnya mendapat kuota tambahan.  \"Untuk Makkah sudah hampir 100 persen. Ada 152 pemondokan. Sedangkan Madinah masih 90 persen, 76 hotel. Kita terus berupaya. Insya Allah dalam waktu dekat bisa diselesaikan,” tuturnya. Dari tanda tangan kontrak yang sudah dilakukan, tim berhasil mendapatkan hotel dengan jarak 4398 meter dari masjidil haram. Sementara, terjauh dengan jarak di atas 1,5 km. Sedangkan di Madinah, saat ini jarak terjauh sekitar 700 meter. \"Kalaupun nanti ada yang lebih, maksimal 1,5 km,\" ungkapnya. Bagi mereka yang mendapat hotel dengan jarak terjauh, pemerintah menyediakan layanan transportasi untuk memudahkan menuju masjid untuk beribadah. (mia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: