1 AC Milan vs AS Roma 4, Asa Menghambat Nyonya Tua
MILAN – Edin Dzeko membentangkan kedua tangannya bak pesawat terbang. Dia merayakan golnya bak L\'Aeroplanino, julukan Vincenzo Montella, kala masih memperkuat AS Roma. Dan, uniknya dia melakukan itu di depan AC Milan yang dibesut Montella. Ya, Dzeko jadi salah satu aktor di balik pesta gol Roma di San Siro, Milan, Senin dini hari kemarin WIB (8/5). Roma mempecundangi Milan 4-1 (2-0). Selebrasi bak Montella itu adalah selebrasi yang dia lakukan setelah mencetak gol pertama Roma menit kedelapan. Selang 20 menit, Dzeko bisa menambah golnya. Bomber Bosnia dan Herzegovina itu pun membidani terjadinya gol Stephan El Shaarawy menit ke-78. Penalti Daniele De Rossi menutup pesta pada menit ke-87. Upaya Milan memperkecil ketertinggalan melalui Mario Pasalic pada menit ke-76 gagal membantu. Apalagi, Milan juga kehilangan Gabriel Paletta yang dikartu merah usai melakukan pelanggaran keras ke Mohamed Salah semenit sebelum penalti De Rossi. \'\'Roma boleh bahagia malam ini,\'\' kata Dzeko. Ini kali pertama Il Lupi, julukan Roma, menang dengan mencetak empat gol di San Siro. Terakhir, mereka melakukannya pada 1935 silam. Dzeko pun mendekati rekor pemain Roma di saat itu, Enrique Guaita yang mencetak 28 gol. Sementara Dzeko mengoleksi 27 gol di Serie A. \'\'Saya sudah bekerja keras semusim ini demi gol-gol terbaik saya. Ini penting bagi saya, penting bagi konfidensi saya. Tapi yang terpenting tetap bagi tim,\'\' sebutnya. Di satu sisi, victory ini mengembalikan De Rossi dkk ke posisi runner-up. Di sisi lain, ini jadi bekal Roma untuk menghadapi pekan yang menentukan dalam giornata ke-36 di Olimpico, kandangnya, pekan depan (15/5). Menentukan bagi kans mereka mengejar Juventus, dan sangat penting bagi Si Nyonya Tua untuk menentukan pesta juaranya di sana. Begitu mengalahkan Roma di Olimpico, maka berakhirlah Serie A musim ini di giornata ke-36. Kemenangan di San Siro jadi pelajaran bagi Roma. Terutama memanfaatkan peluangnya di depan gawang. Sebab harusnya Roma kemarin bisa memenangi laga dengan empat gol lebih. Hampir 60 persen peluang Roma di depan Gianluigi Donnarumma melayang sia-sia. Bukan hanya kesigapan Gigio, sapaan akrab Donnarumma, yang tercatat membuat enam kali penyelamatan, finishing lemah Roma juga jadi problem. Salah, walaupun menyumbangkan satu assist, empat kali Salah membuang peluang. \'\'Apa yang jadi misi kami, berupaya mendapat tiket Liga Champions dan memenangi tiap laga dengan cara apapun yang memungkinkan,\'\' kata Luciano Spalletti, allenatore Roma kepada Sky Sport Italia. Termasuk kemenangan di Milan, Roma sudah mencatatkan rekor enam kali menang saat laga tandang beruntun di Serie A. Spalletti menyebut kunci di balik pesta gol ini adalah gol dari El Shaarawy. \'\'Karena jika gol itu melayang, maka kami akan berada di bawah tekanan,\'\' imbuh Spalletti. Terkait dengan menghadapi Juventus, Spalletti sepertinya sudah menyiapkan penampilan anak asuhnya untuk laga tersebut. \'\'Kami bekerja dari pagi sampai malam hari menyiapkan apa cara terbaik untuk memenangi tiap laga, dan ini artinya kami tidak mengambil resiko kebobolan pada menit-menit akhir,\'\' katanya. \'\'Jangan cari kambing hitam di sini. Roma lebih superior daripada Milan sebagai tim dan dari sisi kemampuan individu pemainnya di lapangan pun demikian. Sama seperti dengan bekal pelatihnya yang ada di bench,\'\' puji Montella seperti dikutip Football Italia. Bagi Milan ini jadi kekalahan keduanya beruntun di depan publiknya sendiri. Kekalahan yang menjadikan Milan kini berjarak enam poin dari zona Eropa. Dapatkah Montella membawa anak asuhnya ke Eropa? \'\'Kami harus tuntaskan musim ini dengan mantap dan menembus Eropa yang sudah kami dambakan sepanjang tahun. Ini bukan saatnya berbicara soal masa depan, karena masa depan kami itu besok, dan Sabtu depan,\'\' tutur Montella. (ren)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: