Mendekati Ramadan, Harga Daging Diprediksi Naik 10 Persen

Mendekati Ramadan, Harga Daging Diprediksi Naik 10 Persen

CIREBON – Kenaikan harga sejumlah komoditi khususnya daging menjelang Ramadan diperdiksi mencapai 10 persen. Tetapi mendekati Idul Fitri, masih bisa merangkak naik lagi. Hal itu berkaca dari fluktasi harga dari lebaran tahun lalu. “Daging sapi itu dari lebaran tahun kemarin nggak turun lagi. Harganya masih Rp120 ribu, ya kalau sekarang Ramadan dan Lebaran ya pasti naik lagi,” ujar pedagang daging di Pasar Jagasatru, Yunus (46), Selasa (9/5). Sebagai gambaran, sebelum Ramadan tahun lalu harga daging sapi dijual Rp110 ribu/kg. Kemudian merangkak naik hingga puncaknya di menjelang lebaran Rp120 ribu. Kenaikan hampir 10 persen itu, hingga kini tidak terkoreksi. Kenaikan harga komoditi saat Idul Fitri seolah menjadi patokan baru, lantaran tidak mengalami penurunan meski setelah momen mremaan permintaan kembali turun. Tren serupa juga berlaku pada daging ayam. Sebelum Ramadan tahun lalu, normalnya dijual Rp26 ribu/kg. Kemudian mengalami kenaikan menjelang Ramadan hingga Rp28 ribu. Harganya kembali berubah mendekati Idul Fitri menjadi Rp30 ribu dan bertahan hingga saat ini. Selain daging, harga sembako dan sayuran juga mengalami peningkatan. Cabai merah kini dijual Rp32 ribu, telur ayam Rp21 ribu. Pedagang sembako di Pasar Jagasatru, Siti Santi (46) tidak menampik, kenaikan harga tersebut dikarenakan mendekati bulan Ramadan. “Ini murni karena mau Ramadan. Nggak ada faktor lain,” ucapnya. Siti melanjutkan, harga gula pasir pun ikut mengalami pelonjakan harga. Dari harga Rp13,8 ribu kini telah mencapai Rp16 ribu. Namun lainnya halnya dengan bawang putih kating yang turun harga dari Rp60 ribu menjadi Rp58 ribu. Sedangkan untuk bawang puth biasa berada di harga Rp47 ribu hingga Rp48 ribu. \"Yang bawang putih kating itu turun harga dua ribu dari harga semula,\" akunya. (myg)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: