Darmaloka, Berenang dengan Ikan Keramat

Darmaloka, Berenang dengan Ikan Keramat

SALAH satu obyek wisata yang patut dikunjungi adalah Balong Kramat Darmaloka di Desa Darma, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan. Objek wisata ini tak hanya menyajikan keindahan kolam berair jernih dengan Ikan Kancra Bodas alias Ikan Dewa atau ikan keramat. Namun, di sana juga ada sejarah yang melatarbelakangi awal mula dibangunnya Balong Kramat oleh seorang utusan Sunan Gunung Jati untuk menyebarkan agama Islam di Kabupaten Kuningan. Tak heran, obyek wisata ini banyak dikunjungi para peziarah dari berbagai daerah. Terutama pada malam Jumat Kliwon, untuk sekadar mencari berkah. Balong Kramat Darmaloka berada sekitar 1 kilometer dari Objek Wisata Waduk Darma ke arah barat pada ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan laut (mdpl). Di obyek wisata yang berada di kaki Gunung Ciremai tersebut dibangun pada lahan seluas 3 hektare. Di sana terdapat lima kolam yang dikeramatkan dengan dikelilingi oleh pepohonan tropis yang menjulang tinggi dan memiliki udara pegunungan sejuk. Di sana juga bisa berenang dengan Ikan Dewa atau ikan keramat. Menurut sejarah, Balong Kramat Darmaloka dibangun oleh seorang utusan Sunan Gunung Jati bernama Syeh Rama Haji Irengan, sekitar tahun 1670 Masehi. Nama Darmaloka berasal dari kata Darulmai yang berarti Nagara Cai atau Negara Air karena sebagian besar sumber air di Kabupaten Kuningan berasal dari Darma. Konon, kolam tersebut dibangun hanya dalam kurun waktu satu malam saja, bersamaan dengan dibangunnya beberapa kolam lain yang serupa di Kabupaten Kuningan. Yaitu Balong Dalem dan Balong Cibulan di Jalaksana, Balong Cigugur dan Balong Kramat Pasawahan. \"Syeh Rama Haji Irengan bersama beberapa sahabat ulama lainnya membangun lima kolam di Kabupaten Kuningan. Konon semua kolam tercipta hanya dalam kurun waktu satu malam. Pembangunan kolam-kolam tersebut sebagai cendera mata untuk Sunan Gunung Jati atas tugas penyebaran Agama Islam di Kabupaten Kuningan. Secara harfiah, jumlah lima kolam sebagai simbol mengingatkan warga Kuningan tentang lima waktu salat,\" tutur Juru Kunci Obyek Wisata Damaloka Ading. Menurut Ading, Kolam Darmaloka adalah yang pertama dibangun oleh Syeh Rama Haji Irengan bersama para sahabatnya yang dilanjutkan empat kolam lain di Kabupaten Kuningan. Konon Balong Darmaloka dibuat utusan Sunan Gunung Jati tersebut untuk pembibitan ikan Kancra Bodas yang kemudian disebar ke empat kolam lain tadi untuk pembesarannya. \"Itulah sebabnya ikan-ikan Kancra Bodas di Darmaloka berukuran kecil, sedangkan di Balong Dalem, Cibulan, Cigugur maupun Pasawahan, semuanya berukuran besar. Dan uniknya lagi, sejak zaman dahulu, jumlah Ikan Dewa di Darmaloka dan lainnya selalu tetap, tidak pernah berkurang atau bertambah. Kalaupun ada yang mati, oleh kami tidak dibuang begitu saja melainkan dikuburkan dengan layak,\" kata Ading. Syeh Rama Haji Irengan selain dikenal sebagai seorang ulama besar, ternyata juga merupakan seorang ahli arsitektur yang andal. Hal ini terbukti dengan keberhasilannya membangun kolam Darmaloka yang indah. Apabila dilihat dari atas susunan dua kolam tersebut, jika dihubungkan membentuk lafadz \"Muhammad\". Upaya Syeh Rama Haji Irengan menyebarkan agama Islam di Kuningan kemudian dibuktikan dengan dibangunnya sebuah pesantren yang diberi nama Attahiriyah Darmaloka. Keberadaan pesantren ini pun berkembang pesat hingga banyak memengaruhi keyakinan masyarakat di Kuningan yang kala itu masih menganut agama Hindu dan Budha. Keberadaan Pesantren Syeh Rama Haji Irengan pun ternyata dikenal hingga berbagai daerah di nusantara. Salah satu santri yang berguru kepada Syeh Rama Haji Irengan adalah Syeh Abdul Muhyi yang berasal dari Mataram, yang kemudian mengembangkan agama Islam di Pamijahan, Garut. Hingga akhirnya, Syeh Rama Haji Irengan pun wafat dan dimakamkan di salah satu bukit, masih di dalam komplek Balong Darmaloka bersama salah seorang ajudannya. Atas jasanya mengembangkan Islam di Kuningan tersebut, kini makam Syeh Rama Haji Irengan kerap dikunjungi oleh para peziarah, baik dari wilayah Kuningan hingga luar Jawa. \"Oleh karena itu, sebagian besar perjalanan wisata religi ke Darmaloka akan sepaket menuju Pamijahan. Hal ini dilakukan para peziarah untuk mengharapkan berkah dari dua ulama besar yang berjasa menyebarkan Islam di tanah Sunda tersebut,\" kata Ading. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: