Keluarga Minta Otopsi dan Tes DNA, Polisi Dalami Kematian Dosen ITB

Keluarga Minta Otopsi dan Tes DNA, Polisi Dalami Kematian Dosen ITB

CIANJUR - Sementara itu, Widanarto (62), paman dari Suryo Utomo membenarkan jika jenazah yang mengambang di Sungai Cisokan merupakan keponakannya. Ciri pada jenazah tersebut, meyakinkan pihak keluarga jika itu merupakan anggota keluarganya yang hilang beberapa hari lalu. ”Setelah berdiskusi dengan keluarga, ibu dan istrinya membenarkan jika jenazah itu Suryo. Semalam masih ragu karena jenazah sudah membengkak,” kata dia saat ditemui di IPJ RSUD Sayang Cianjur. Menurutnya, beberapa ciri yang ada pada jasad tersebut meyakinkan jika itu merupakan Dosen ITB yang hilang beberapa hari terakhir. Di antaranya, kaos hitam bergambar kopi, bekas operasi pada dadanya, serta beberapa ciri lainnya. ”Dari ciri itu, istri dan ibunya yakin jika itu merupakan Suryo,” katanya. Meski begitu, keluarga akan melakukan otopsi dan tes DNA untuk memastikannya. ”Setelah otopsi kami akan bawa ke Bandung untuk dimakamkan. Terkait hasil DNA itu hanya untuk memastikan, prosesnya kan panjang sekitar sepekan,” tuturnya. Dia mengungkapkan, keponakannya yang terakhir bertemu sepekan lalu di rumahnya di Komplek ITB dikenal sebagai orang yang pendiam. Suryo sebelumya tinggal di rumah sang kakek, kemudian pindah di rumah dinas. ”Dia baru mengajar tiga tahun di ITB, orangnya memang tertutup,” jelasnya. Sebelum hilang, kata dia, Suryo nampak baik-baik saja, tidak ada gelagat mencurigakan apalagi sampai menunjukkan raut wajah penuh tekanan. Apalagi setelah anak pertamanya yang kini berusia sekitar 40 hari mendekati prosesi akekah. Ditanya tentang masalah di keluarga atau tempatnya mengajar, Widanarto mengungkapkan jika tidak ada masalah. Komunikasi orangtua dengan menantunya pun baik. ”Tidak ada masalah di keluarga, tapi tidak tahu kalau di kampusnya,” katanya. Di sisi lain, Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Benny Cahyadi, menuturkan, pihaknya masih menunggu hasil otopsi untuk memastikan penyebab kematian Suryo Utomo dosen ITB yang ditemukan mengambang di Sungai Cisokan. Menurut Benny, sampai Minggu (14/5) sore, belum ada kesimpulan dari penemuan jasad ayah satu anak tersebut, baik penyebab meninggal ataupun penyebab luka pada tubuhnya. ”Kami masih menunggu hasil otopsi, belum bisa me­nyimpulkan penyebab kematian korban,” katanya saat ditemui di IPJ RSUD Sayang. Menurutnya, kepastian jenazah yang ditemukan di Kampung Jayabaya Desa Sindangsari Kecamatan Ciranjang itu merupakan Suryo yakni berdasarkan pengakuan dari salah seorang keluarga korban. Menurutnya, jajaran Polres Cianjur masih melakukan investigasi terkait meninggalnya Suryo yang dilaporkan hilang. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Polresta Bandung, sebab laporan kehilangan dosen Tersebut berawal di Bandung. ”Kami di sini sebatas penemuan, berawal dari temuan warga. Namun dalam proses investigasi ternyata ada kaitannya dengan laporan di Bandung. Untuk lebih jelasnya, kami masih tunggu hasil otopsi,” ungkapnya. (bay/tts/rie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: