Disdik Sebut 447 Siswa SMP Cirebon Belum Penuhi Kemampuan Efektif Membaca
CIREBON - Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Ronianto menegaskan, jumlah 447 yang dinyatakan belum bisa membaca, lantaran tidak memenuhi standar Kemampuan/Kecepatan/Kelancaran Efektif Membaca (KEM) siswa SMP mulai 140-175 kata per menit. KEM ini merupakan alat ukur standar membaca tingkat Provinsi Jawa Barat, sedangkan untuk tingkat nasional berdasarkan aturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KEM) siswa SMP ialah 200-250 kata permenit. \"Yang dimaksud 447 siswa belum bisa membaca itu bukan diartikan buta huruf, tapi mereka ini belum memenuhi standar KEM SMP,\" ungkap Roni. Untuk itu, pihaknya bekerja sama dengan Pascasarjana Prodi Bahasa Indonesia Unswagati Cirebon membentuk program klinik membaca. Program ini, tengah dilakukan pendataan dan diagnosa lebih lanjut oleh para volunteer (relawan) guru Bahasa Indonesia. \"Sekarang sedang marathon dan terus-terusan kita lakukan pendataan dan diagnosa, di mana letak tidak bisa membacanya,\" ujarnya. Sementara itu, Pengawas SMP Bahasa Indonesia Kabupaten Cirebon, Rudianto menjelaskan, di dalam literas, membaca, ada tahapan seseorang dikatakan dapat membaca secara sempurna yakni tahapan mengenal kata permulaan lalu lanjutan dan kemudian pemahaman. Di dalam diagnosa ini, nantinya para siswa akan dikelompokan dan difokuskan mana saja kesulitan dalam mengenal jenis kata membaca. \"Di diagnosa itu ada alat instrumennya. Nah setelah dilakukan diagnosa, akan lebih ketahuan mana saja level tidak bisa membacanya. Sehingga saat dirujuk ke klinik membaca, disesuaikan dengan pengobatan dan instrumen membacanya,\" beber Rudi. (via)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: