Kuliah Praktik Mengajar Dihapus, Muncul Pendidikan Profesi Guru

Kuliah Praktik Mengajar Dihapus, Muncul Pendidikan Profesi Guru

JAKARTA – Era baru pendidikan profesi guru (PPG) ternyata mengorbankan kurikulum kuliah sarjana keguruan. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) sedang mengkaji revisi kurikulum kuliah keguruan. Diantaranya menghapus kuliah praktik mengajar atau PPL (praktik pengalaman lapangan). Koordinator penyiapan program PPG Kemenristekdikti Muchlas Samani mengatakan, ada beberapa alasan menghapus kuliah praktik mengajar di pendidikan sarjana. Diantaranya memaksimalkan materi praktik mengajar saat di program PPG. “Kalau di program sarjana ada praktik mengajar, kemudian di PPG ada praktik mengajar, bisa disebut mengulang-ulang,” kata mantan rektor Unesa itu. Akhirnya supaya tidak ada kesan pengulangan materi pelajaran, pemerintah merevisi kurikulum sarjana keguruan. Muchlas menjelaskan, selama empat tahun kuliah keguruan, mahasiswa tetap ada waktu ke sekolah. Bukan dalam rangka praktik mengajar, tetapi untuk mata kuliah lainnya. Seperti menganalisa psikologi pembelajaran atau sejenisnya. Mahasiswa keguruan juga bisa ke sekolah untuk riset pendukung skripsi. Aturan baru berupa penghapusan kuliah praktik mengajar akan berlaku jika program PPG sudah resmi berjalan. Rencananya program PPG mulai digulirkan Agustus nanti. Saat ini masih dibuka tahap pendaftaran sampai 18 Mei nanti, kuota yang disiapkan mencapai 7.000 kursi. Pengamat pendidikan Jejen Musfah itu mengatakan ada dampak besar ketika kuliah praktik mengajar itu dihapus. “Biasanya pemerintah trial and error. Kuliah praktik mengajar itu adalah kekhasan dari kuliah keguruan,” kata Ketua Program Magister Manajemen Pendidikan Islam UIN Syarif Hidayatullah itu. Dia khawatir jika kuliah praktik mengajar itu dihapus, sudah tidak ada lagi kekhasan dalam pendidikan sarjana keguruan. Lantas nanti apa bedanya kuliah keguruan matematika dengan kuliah matematika di Fakultas MIPA. Atau kuliah keguruan bahasa Inggris dengan kuliah bahasa Inggris di Fakultas Sastra. “Guyonan di kami, kalangan dosen keguruan, lama-lama FKIP (fakultas keguruan dan ilmu pendidikan) akan menghilang,” jelasnya. Jejen berharap pemerintah mempertimbangkan rencana penghapusan kuliah praktik mengajar itu. Sebab tidak semua sarjana keguruan akan tertampung dalam program PPG. Saat ini kuota PPG yang dipatok 7.000 orang, jauh lebih kecil dibanding sarjana lulusan FKIP seluruh Indonesia. (wan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: