Tanam Kedelai dari APBN, Wabup: Jangan Ada Poktan Siluman
INDRAMAYU – Wakil Bupati Indramayu, Drs H Supendi MSi memimpin kegiatan tanam serempak kedelai APBN Tahun 2017 di KPH Indramayu Desa Cikawung Kecamatan Terisi, Rabu (17/5). Dalam kesempatan itu, Wabup Supendi meminta pelaksanaan penanaman kedelai di lahan seluas 10.000 hektare di wilayah hutan Kabupaten Indramayu, berjalan transparan. Tidak muncul para petani atau kelompok tani (poktan) siluman dalam program mewujudkan kedaulatan pangan nasional tersebut. “Biasanya kalau ada program ini akan bermunculan kelompok tani siluman. Saya harap ini tidak terjadi di Indramayu, para PPL harus tau persis kondisi di lapangan. Saya akan terus monitor pelaksanaannya, ini ditargetkan sepuluh ribu hektare. Jika nanti tidak tercapai laporkan apa adanya jangan melakukan manipulasi data,” tegas Wabup Supendi. Dia menjelaskan, penanaman kedelai di lahan KPH Indramayu merupakan amanat dari pemerintah untuk mewujudkan kedaulatan pangan terutama dari sektor kedelai. Sebab sampai saat ini kebutuhan kedelai masih sangat tinggi dan belum terpenuhi oleh produksi dalam negeri sehingga masih terus dilakukan impor dari negara lain. Karenanya, melalui program penanaman di lahan 10.000 hektare ini diharapkan bisa berdampak bagi perwujudan kedaulatan pangan dan bisa meningkatkan kesejahteraan para petaninya. “Adanya bantuan yang bersumber dari APBN ini jangan lantas dipermainkan oleh pihak yang ingin mencari keuntungan,” katanya. Para petani penerima program pun harus bersyukur. Lantaran saat ini menanam kedelai merupakan pilihan alternatif petani yang cukup menggiurkan. Menanam kedelai, tidak dibutuhkan perawatan secara khusus seperti halnya tanaman padi yang harus tersedia air. Asalkan sedikit basah, tanaman kedelai masih bisa tetap hidup. Setiap panen, untuk lahan seluas 1 hektare, bisa menghasilkan 1,7 ton kedelai dengan harga jual sebesar Rp7.000 per kilogram. Tingginya harga jual kedelai ini, maka petani bisa meraih manfaat secara ekonomi dan bisa meningkatkan kesejahteraan keluarganya. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: