Cegah Penyebaran Penyakit Thalasemia, Wabup Minta Pihak Terkait Sosialisasi
MAJALENGKA - Wakil Bupati Majalengka Karna Sobahi meminta intansi dan lembaga yang bergerak di bidang kesehatan, segera menyosialisasikan penyakit Thalasemia. Hal itu disampaikan wabuip saat menghadiri peringatan hari bakti dokter Indonesia ke-109 di aula RSUD Cideres, Sabtu (20/5). Penyakit tersebut saat ini telah meluas ke wilayah mediterania, Afrika, Asia Tengah, India, Tiongkok, dan Indonesia. Bahkan dari informasi yang dia dapat, jumlah penderita di Indonesia mencapai 7.238 orang dan penderita terbanyak berasal dari Jawa Barat mencapai 42%. “Apalagi banyak masyarakat yang belum memahami penyakit itu. Maka saya minta lembaga kesehatan untuk segara menyosialisasikan segala hal tentang penyakit tersebut,” ungkapnya. Pemerintah daerah juga telah menganggarkan di APBD 2017 untuk meningkatkan kesehatan. Sehingga anggaran yang telah tersedia itu bisa dimanfaatkan instansi dan lembaga kesehatan, untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. “Thalassemia adalah penyakit genetik yang tengah diawasi WHO. Saya berharap lembaga kesehatan bergerak cepat mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut demi kesehatan masyarakat kita,” tambahnya. Ketua Ikatan Dokter Idonesia (IDI) Majalengka dr Erni Harleni menambahkan, salah satu gejala yang tampak pada penderita thalasemia khususnya thalasemia mayor adalah pucat, bentuk wajah khas. Kemudian ditemukan kondisi kuning di mata dan kulit, gangguan pertumbuhan, dan perut membesar karena pembesaran limpa. “Penderita akan berdampak pada kualitas hidup mereka. Saya sangat mengapresiasi apa yang diperintahkan Pemkab Majalengka, karena IDI juga tengah sosialisasi terkait penyakit itu untuk mengantisipasi penyebaran di Kabupaten Majalengka,” pungkasnya. (bae)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: