Karang Taruna Cilaja Siap Gelar Parade Calung Ramadan
KUNINGAN - Untuk menjaga tradisi membangunkan warga jelang sahur dengan calung (alat musik tradisional dari bambu, red), Karang Taruna Mekar Muda Desa Cilaja Kecamatan Kramatmulya bakal mengadakan kegiatan Parade Calung Ramadan, 17 Juni mendatang. Kegiatan Parade Calung Ramadan tersebut merupakan kali kedua setelah pada Ramadan tahun lalu kegiatan serupa juga telah dilaksanakan. Dalam acara ini, rencananya diadakan pula sejumlah kegiatan lain, termasuk penampilan seni tradisional lain, di antaranya rudat, karinding dan lain sebagainya. Ketua Panitia Penyelenggara Ilan Z Faidullah menjelaskan, kegiatan Parade Calung Ramadan akan dilaksanakan dalam rangka memeriahkan bulan suci Ramadan dengan kesenian tradisional. Tradisi calung menurutnya, sudah ada sejak lama di Desa Cilaja, yakni sekelompok pemuda, bahkan anak-anak dan orang tua dengan suka rela membangunkan warga melalui tetabuhan calung bernuansa Islami. \"Kegiatan nyalung di Desa Cilaja sudah ada sejak lama, ini tradisi yang sudah melekat di masyarakat. Sekelompok warga atau bahkan beberapa kelompok warga sudah siap-siap tiap sebelum jam 2 pagi untuk membangunkan warga masyarakat agar segera menyiapkan makan sahur,\" jelasnya. Agar tradisi tersebut tetap ada dan tidak terkikis oleh tradisi lain, lanjut Ilan, Karang Taruna Cilaja yang kini kembali bangkit dari kevakuman, memiliki ide untuk menyelenggarakan parade atau lomba calung. Ia menyebut khusus di Cilaja saja, terdapat lebih dari 15 grup terdiri dari para pemuda, orang tua dan juga kelompok anak-anak. \"Kita akan laksanakan Parade Calung Ramadan ini tanggal 17 Juni 2017, hari Sabtu dari siang sampe menjelang buka puasa. Dan dilanjut sehabis salat tarawih. Mudah-mudahan acaranya lancar dan sukses. Nanti juga akan ada selingan musik religi dan penampilan kesenian lain dari masyarakat,\" ujarnya. Untuk hadiah, pihaknya telah menyediakan hadiah jutaan rupiah untuk para pemenang. Yang jelas, masih kata dia, aturan main Parade Calung Ramadan tidak boleh menggunakan alat musik tambahan selain calung sebagai alat musik tradisional yang terbuat dari bambu. \"Nanti kita akan hadirkan juri dari luar, kalau memungkinkan dari Kabupaten biar penilaiannya netral,\" ucap Ilan diiyakan rekannya, Ade Yogayana. (muh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: