2 Arsenal v Chelsea 1, Gelar Pereduksi Wewenang

2 Arsenal v Chelsea 1, Gelar Pereduksi Wewenang

LONDON – Bagi sebagian klub elite Eropa, biasanya fokus utama mereka adalah merebut gelar liga dan kompetisi Liga Champions. Merebut turnamen federasi hanyalah bonus atas konsistensi performa. Namun bagi Arsenal, Piala FA yang mereka rebut dengan susah payah dari Chelsea di Stadion Wembley dinihari kemarin (28/5), begitu besar maknanya. Gelar tersebut mencatatkan Arsenal sebagai klub tersukses Piala FA dengan 13 titel, menggeser rival klasik mereka, Manchester United, dengan selisih satu trofi. Adapun bagi Arsene Wenger, kemenangan 2-1 berkat gol dari Alexis Sanchez (4’) dan Aaron Ramsey (79’) menjadi titel ketujuhnya selama dua dekade membesut klub London Utara tersebut. Wenger menjadi pelatih terhebat sepanjang sejarah turnamen sepak bola tertua di dunia itu. ”Aku hanya ingin memberikan yang terbaik buat klub. Tidak ada yang istimewa dengan itu,” katanya, merendah, kepada BBC. Lebih lanjut, gelar ini menjadi penentu keputusan Wenger dan Sanchez terkait masa depan mereka di Emirates Stadium. Untuk Le Professeur, julukan Wenger, fans sudah jengah dengan dirinya yang tak kunjung memberikan trofi Premier League sejak 2004 silam. Musim ini, malah lebih parah. Untuk kali pertama sejak Wenger datang ke London, Arsenal gagal lolos ke Liga Champions karena finis di peringkat kelima, dengan gap satu angka dari penghuni ranking empat, Liverpool (76-75). Karena itulah, Gooners, sebutan fans Arsenal, meminta agar manajer 69 tahun tersebut segera angkat kaki dari Emirates. Kebetulan kontrak mantan le entraineur AS Monaco dan Nagoya Grampus Eight itu bakal habis bulan depan. Wenger, secara eksplisit, mengungkapkan keinginannya bertahan dengan Meriam London, julukan Arsenal, lebih lama lagi, dan mengincar status manajer terlama Premier League sejak Sir Alex Ferguson menangani United selama 27 tahun (1986-2013). ”Namun, semua itu tergantung jajaran direksi,” ucap tactician kelahiran Strasbourg itu. ”Hanya, rasanya konyol jika pengabdian selama 20 tahun harus ditentukan dalam satu pertandingan,” lanjutnya. Wenger menjelaskan, besok dan Rabu (31/5), dia bakal bertemu dengan CEO Ivan Gazidis, owner Stan Kroenke, dan jajaran direksi untuk membahas masa depannya. Daily Express memberitakan, Gazidis bakal memberikan penawaran perpanjangan dua musim kepada Wenger. Namun, terdapat beberapa poin yang bakal menjadi perhatiannya. Yang paling utama, kekuasaan Wenger dalam menentukan kebijakan transfer Arsenal bakal tereduksi. Selama ini, keluhan utama Gooners adalah betapa seringnya Wenger kehilangan pemain-pemain dengan nama besar. Entah itu bergabung dengan rival, atau memilih bertahan. Musim ini, nama popular yang merumput di Emirates hanyalah Shkodran Mustafi (CB), dan Granit Xhaka (DM/CM), yang menelan biaya GBP 65 juta (Rp1,10 triliun). Nah, dalam klausul yang baru nanti, Wenger bakal bekerjasama dengan Direktur Olahraga. Sebuah jabatan yang selalu ditentangnya sepanjang 20 tahun karena bakal membatasi ruang geraknya dalam mengendus pemain. ”Aku tidak bisa membahas masa depanku sebelum pertemuan,” ujar Wenger seperti dilansir BBC. ”Mungkin setelah itu, aku baru bisa menjawab pertanyaan kalian (media),” lanjutnya seraya tersenyum. Ramsey berharap, Wenger bertahan. ”Dia sudah memberikan landasan sempurna buat tim ini,” tuturnya kepada London Evening Standard. ”Kami berhutang banyak kepadanya,” lanjut gelandang yang akrab disapa Rambo tersebut. Tidak hanya Wenger, masa depan lain yang tengah ditentukan adalah Sanchez. Dengan kontraknya yang bakal habis musim depan, dirinya menjadi buruan utama Bayern Muenchen, Manchester City, maupun Paris Saint-Germain (PSG). Selama ini, Sanchez disebut meminta kenaikan gaji setidaknya GBP 427 ribu per pekan (Rp7,27 miliar), atau GBP 22,22 juta per tahun (Rp378,39 miliar). Sementara Arsenal hanya sanggup di angka GBP 290 ribu (Rp4,94 miliar) setiap minggunya. Dalam wawancaranya dengan BBC, Sanchez, yang tidak terlalu fasih berbahasa Inggris, secara keceplosan mengatakan bahwa ini bisa jadi merupakan musim terakhir di Arsenal. ”Agenku bakal membahasnya saat aku tidak tahu,” kata Sanchez. ”Saat ini, fokusku selanjutnya adalah memperkuat Timnas Cile di Piala Konfederasi. Setelah itu, aku tidak tahu kawan,” terangnya. Terpisah, The Blues, sebutan Chelsea, memberikan applause kemenangan Arsenal. Namun, baik manajer Chelsea, Antonio Conte, dan bek Gary Cahill mengeluhkan gol Sanchez yang seharusnya tidak disahkan oleh wasit Anthony Taylor. ”Penampilan kami rusak oleh gol berbau handsball itu,” kritik Conte kapada London Evening Standard. ”Begitu seringnya pertemuan yang dilakukan FA (Federasi Sepak Bola Inggris), untuk membahas berbagai peraturan, termasuk off-side. Namun, nyatanya tidak ada yang dijalankan,” keluh Cahill seperti dikutip Goal. (apu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: