Lahan Terbatas, Hidroponik Mulai Digemari Ibu Rumah Tangga
KUNINGAN - Gerakan menanam sayuran dengan pola hidroponik, rupanya makin diminati masyarakat. Apalagi cara menanam hidroponik ramah lingkungan dan hemat lahan. Hasil dari menanam hidroponik ini juga tidak jauh berbeda dengan cara konservatif di lahan yang luas. Tak heran jika banyak ibu rumah tangga yang tertarik menanam sayuran menggunakan pola hidroponik. Seperti yang dilakukan Indarsih.Di lahan rumahnya yang tidak terlalu luas, Indarsih mencoba menanam sayuran dengan pola hidroponik. Berbekal saran dari beberapa temannya, wanita tersebut sudah mulai menanam pola tersebut. Mayoritas yang ditanamnya yakni sayuran. Seperti sawi, dan sayuran lainnya. “Tadinya ada teman yang ngasih tahu untuk menanam sayuran di lahan sempit. Akhirnya saya coba. Ternyata hasilnya lumayan. Sekarang jadi ketagihan menanam. Apalagi lahan yang ada di depan rumah saya lumayan sempit. Cara hidroponik ini sangat cocok bagi lahan yang tidak luas,” katanya. Nah, bagi masyarakat yang ingin tahu cara menanam hidroponik lebih dalam, bisa datang ke sekretariat Gemaponik (Gerakan Menanam Hidroponik) di Jalan Ir H Juanda, tepatnya di dekat SMK Yamsik Kuningan. Salah seorang pegiat Gemaponik Kuningan, Raka Maulana Wijaya mengaku, sengaja memasyarakatkan gerakan menanam pola hidroponik ini karena melihat makin terbatasnya lahan untuk bertanam, khususnya di wilayah perkotaan. Menurut dia, Gemaponik Kuningan ini diprakarsai langsung oleh Ketua DPD PAN Kabupaten Kuningan, H Udin Kusnaedi SE MSi. Pola tanam ini sebagai solusi memberdayakan masyarakat yang ingin bercocok tanam di lahan yang sempit. Dia juga menjelaskan, jika hidroponik ini adalah metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, rock wool, spoons, serbuk kayu dan lainnya. “Kegiatan Gemaponik ini untuk memberikan pemahaman dan keterampilan bercocok tanam jenis sayuran dengan pola hidroponik, sehingga nantinya bisa dikembangkan di lingkungan masing-masing warga masyarakat,” terang Raka. Pria yang menjabat sebagai Sekjen Barisan Muda Partai Amanat Nasional (BM PAN) Kuningan itu menambahkan, kegiatan yang dilakukan Gemaponik dinilai sangat bermanfaat karena bisa meningkatkan pengetahuan masyarakat Kuningan dalam bercocok tanam. Selain mendapatkan penjelasan materi melalui agenda kopdar atau class room, warga juga diajarkan cara menyemai benih pada media tanam yang ada dengan baik dan benar. Agar bisa lebih memasyarakat, sambung dia, nantinya setiap orang bisa mengajukan untuk membuat agenda kopdar di sekretariat Gemaponik, atau menghubungi dirinya untuk membuat jadwal agar pelatihan dilakukan di lokasi yang diinginkan. Dalam setiap agenda Kopdar Gemaponik, peserta diajak meninjau langsung lahan pertanian secara hidroponik untuk melihat tahapan proses pertaniannya mulai dari pemindahan bibit ke media tanam hidroponik, pemeliharannya, hingga proses panennya. “Terlebih harga jual sayuran dengan sistem hidroponik juga cukup menjanjikan,” ujarnya. Dia menambahkan, bercocok tanam hidroponik jauh lebih efektif dan efisien dibanding menanam di lahan luas. Pola pemeliharaannya juga sangat sederhana dan tidak menguras tenaga. “Sistem tanam hidroponik ini sangat tergantung pada sirkulasi air. Tanaman hidroponik tidak bisa bertahan, tanpa adanya proses sirkulasi yang sesuai takarannya ditambah nutrisi untuk tanaman, makanya kalau ingin lebih jelas datang saja ke Gemaponik Kuningan di Jalan Ir H Juanda,” imbuh Raka. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: