Downhill, Terjal dan Memompa Jantung

Downhill, Terjal dan Memompa Jantung

KUNINGAN- Panorama di perbukitan Gunung Ciremai sangatlah indah untuk dinikmati, termasuk bagi pecinta sepeda yang ingin menjelajahi trek yang disajikan alam. Mulai dari tanjakan dan turunan. Bagi pecinta olahraga sepeda gunung, memilih jalur onroad adalah suatu pilihan ketika bersepeda karena jalurnya sudah tertata dan tanjakan sebagai tantangannya. Tetapi tidak bagi pecinta sepeda gunung yang satu ini. Sebut saja CDC (Cirebon Downhill Community), salah satu klub sepeda pecinta jalur offroad. Berburu single trek menjadi incaran pecinta petualang ekstrem penikmat turunan dalam berolahraga yang memacu adrenalin ini. Mengapa? Karena hampir 90 persen yang dicari adalah trek turunan yang terjal dan memompa jantung. Di kawasan perbuktian Gunung Ciremai sendiri ada sejumlah trek untuk sepeda gunung. Mulai dari tipe cross country (XC), all mountain (AM), downhill (DH), dan uphill (tanjakan). Salah satunya adalah trek bukit Lambosir di Setianegara sejauh 9 km hingga sampai wisata Paniis. Jalur ini menyimpan trek yang cukup terkenal bagi pecinta jalur offroad. Sebelum mencapai tempat start, pesepeda harus menaikkan sepedanya ke mobil agar dapat naik ke titik kumpul. Pemandangan di atas bukit Lambosir sangat indah. Di sinilah letak keasyikannya. Trek sepeda dibuat menyesuaikan kontur jalanan tanah yang setapak dan batu-batu besar yang dirasa cukup aman untuk dijadikan drop off. Dan tentunya keselamatan dalam bersepeda selalu diutamakan. Terlebih jalur offroad banyak risiko cedera jika tidak mengetahui teknik bersepeda. Memasuki garis start goweser langsung disuguhkan hutan pinus yang rimbun nan sejuk udaranya di bawah kaki Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Membutuhkan stamina fisik yang prima untuk dapat melibas setiap rintangan yang ada. Tak jauh dari titik start, ada resort TNGC yang berpotensi untuk dijadikan trek baru tembus sampai wisata Paniis. Memasuki trek baru yang lebih menantang dari trek sebelumnya, pesepeda disuguhkan kembali turunan yang tajam. Di beberapa titik juga kerap ditemui ranting pohon dan batang pohon sehingga dibutuhkan kewaspadaan. “Di sini juga mempunyai daya pikat trek yang tak kalah dengan daerah lain,” ungkap Uzi Wildan, salah satu anggota CDC saat mengikuti kegiatan offroad pada Kamis lalu (25/5). Memasuki kawasan Cibuntu, ada turunan bebatuan kecil yang cukup berbahaya. Namun jika mengetahui tekniknya akan terasa nikmat untuk memacu pedal dengan kecepatan tinggi. Sesampainya di pemukiman warga, pesepeda akan disuguhkan pemandangan sawah yang terhampar luas hingga memasuki kebun karet. Di sinilah tantangan bagi pecinta sepeda downhill untuk mengasah skill dan adrenalin yang sangat tinggi. Sesampainya di wisata Paniis, goweser melepas lelah dengan merendamkan kaki dan mencuci sepeda di wisata alam Paniis yang cukup terkenal. “Saya harap goweser lain mencoba trek yang memacu adrenalin ini untuk selingan ketika bosan bersepeda jalur datar dan menanjak,” kata Samsul,” pengurus CDC. (yogi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: