Tiga Trafo Listrik Terbakar

Tiga Trafo Listrik Terbakar

\"\"KUNINGAN - Sebuah ledakan keras terjadi pada Gardu Induk (GI) utama Listrik Inter Koneksi Jawa-Bali di Desa/Kecamatan Pancalang, Kabupaten Kuningan, Jum’at (27/8), pukul 11.00 WIB. Bersamaan dengan itu, api menggulung membakar tiga buah Inter Bass Travo (IBT) dalam komplek gardu listrik tersebut. Akibat kebakaran itu seluruh aliran listrik di Kabupaten Kuningan dimatikan total. Tapi satu jam kemudian, di beberapa wilayah kembali menyala. Terkecuali di wilayah Kecamatan Pancalang dan sekitarnya tetap masih dalam kondisi padam. Terbakarnya tiga trafo besar dalam posisi berdampingan itu terbilang hebat. Kobaran api semakin membesar. Asap tebal membumbung tinggi ke angkasa. Beruntung angin bertiup ke arah barat sehingga api tidak menjilat ke perangkat listrik lainnya. Saking hebatnya, beberapa mobil pemadam kebakaran yang datang bergantian untuk pemadaman terlihat kesulitan. Semprotan air bukan malah membuat si jago merah menjinak, melainkan sebaliknya. Api semakin membesar, apalagi ketika minyak trafo juga ikut terbakar. Beruntung juga, pada gardu utama tersebut terdapat sistem double sirkuit. Dimana ketika terjadi kebakaran, tegangan listrik bisa dengan mudah dialihkan pada gardu lain. Saat terjadi kebakaran, aliran listrik untuk sementara dimatikan guna menjaga hal-hal buruk. Kebakaran tiga trafo membuat seluruh petugas PLN di GI Pancalang panik. Satpam GI Pancalang bahkan membatasi pers masuk ke komplek gardu. Tapi dengan siasat tertentu, wartawan lolos lewat jalan tikus. Dalam komplek, tidak satupun petugas GI Pancalang bisa diajak bicara. Hampir semua membisu. Beberapa anggota polisi tampak emosi karena tidak seorang petugas di gardu itu bisa dimintai keterangan sementara mengenai insiden tersebut. Di luar komplek, insiden kebakaran hebat itu menjadi tontonan ribuan masyarakat. Karena tidak seorangpun warga, selain petugas pemadam kebakaran memasuki komplek tersebut. Di depan komplek gardu, polisi sibuk melakukan pengamanan jalan raya. Bahkan, jalan menuju komplek GI Pancalang terpaksa diblokir. Belum diketahui pasti penyebab kebakaran hebat tiga trafo listrik tersebut. Api juga masih mengamuk. ”Tidak tahu, karena masih terbakar. Kalau api reda mungkin baru bisa diteliti penyebabnya,” ujar petugas pengawas saluran udara tegangan ekstra tinggi GI Pancalang, Nana Supriatna, kepada Radar, di lokasi. Ditanya angka kerugian, Nana belum bisa memastikan. Ia hanya menyebut harga setiap trafo berkisar Rp3 miliar sampai Rp4 miliar. Jadi jika ada tiga trafo kerugian bisa mencapai Rp11 miliar. Diungkapkan Nana, kebakaran trafo ini untuk yang kedua kali setelah pertama terjadi tahun 2006. Anehnya pada saat itu, tanggal kejadiannya sama dengan kebakaran GI Tasikmalaya. Di GI Pancalang terjadi tanggal 28 Desember 2006. Selang setahun kembali terjadi kebakaran di GI Tasikmalaya tepat tanggal 28 Desember 2007. ”Tapi untuk tahun 2006 saja secara teknis tidak bisa diketahui penyebabnya, meskipun waktu itu ada penelitian dari Polri,” pungkas dia.(tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: