Stok Air Berkurang, Terapkan Gilir Air
INDRAMAYU – Perum Jasa Tirta (PJT) II Unit Usaha Wiyalah III Sub Seksi Sungai dan Irigasi Anjatan-Eretan mulai menerapkan sistem gilir air bagi areal persawahan. Gilir air dilakukan menyusul kondisi air di Induk Bagi Bugis terus berkurang sekaligus mengantisipasi gagal panen gara-gara krisis air pada musim tanam gadu tahun 2017. “Airnya mulai berkurang. Langkah ini untuk mengantisipasi dan mendukung kegiatan garap serta tanam MT Gadu 2017,” terang Supervisior Sungai dan Irigasi Anjatan-Eretan, Ito Sumarto dalam surat edarannya yang disebar ke desa-desa. Berdasarkan jadwal, waktu pembagian air diberlakukan untuk SS Anjatan dan SS Eretan. Gilir depan dan belakang mendapat alokasi waktu antara 3x24 jam serta 4x24 jam. Tokoh petani, Wawan menuturkan, sistem gilir air rutin dilakukan ketika memasuki musim kemarau. Upaya inipun guna mengantisipasi rebutan air di kalangan petani. Terlebih saat ini mayoritas tanaman padi di wilayah Inbar baru memasuki musim tanam. “Mudah-mudahan jadwal gilir air ini dipatuhi dan stok air tetap mencukupi sampai musim panen nanti. Jangan sampai terganggu gara-gara mafia air,” harap dia. Keberadaan mafia air, ungkap dia, sangat meresahkan para petani di Kabupaten Indramayu. Diapun mendukung langkah TNI AD dan berbagai pihak lain yang akan tergabung dalam Satgas Pengairan akan menindak tegas mereka. Sebelumnya, Danrem 063/Sunan Gunung Jati Cirebon Kolonel Inf Veri Sudidjanto, menyatakan, berdasarkan informasi yang diterima, para mafia air selama ini mengatur penggelontoran air kepada siapapun yang membayar. Sedangkan bagi petani yang tidak membayar, maka tidak mendapat air. “Kalau mereka seperti ini terus tentu sangat merugikan para petani. Untuk itulah mereka (mafia air) harus diberantas,” tegas Veri. Untuk memberantas mafia air tersebut, Veri segera membentuk Satgas Pengairan. Tak hanya melibatkan TNI, Satgas Pengairan yang rencananya akan dibentuk minggu depan akan melibatkan polisi, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung, pemda dan berbagai instansi terkait lainnya. Selain pemda Kabupaten Indramayu, juga akan dilibatkan pemda Kabupaten Cirebon dan Majalengka. Pasalnya, air dari Waduk Jatigede yang dialirkan melalui bendung Rentang terkait dengan tiga kabupaten. Yakni Kabupaten Indramayu, Majalengka dan Cirebon. Veri menambahkan, pihaknya akan menyampaikan secara baik-baik kepada para mafia air untuk menghentikan aksi mereka. Namun jika mereka tidak menuruti, maka hukum yang akan bertindak. “Kami akan ajak polres untuk mengatasi masalah itu karena (tindakan mafia air) merupakan perbuatan kriminal,” tandas Veri. (kho/oet)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: