Liga Champions, Buffon Ingin Satu Final Lagi

Liga Champions, Buffon Ingin Satu Final Lagi

CARDIFF – Sudah tiga kali Gianluigi Buffon berlaga di final Liga Champions. Tiga edisi itu memiliki ending yang sama, yakni kegagalan. Tapi, Gigi-sapaan Buffon-tak merasa kapok. Meski usianya sudah 39 tahun, Gigi masih mengincar satu final lagi. \'\'Saya masih mempunyai kontrak semusim lagi bersama Juventus, ini artinya saya masih mempunyai sekali lagi kesempatan untuk memenangi Liga Champions,\'\' ungkap Gigi, ketika diwawancarai Sky Sport Italia setelah laga. Sebelum gagal di final kemarin, Gigi sudah pernah gagal dalam dua kali final. Yaitu ketika La Vecchia Signora – julukan Juventus – takluk di Old Trafford, Manchester saat final edisi 2002-2003. Mereka kalah dari AC Milan via adu penalti. Lalu, di Olympiastadion, Berlin, dua musim lalu, Juve tumbang di tangan Barcelona 1-3. Nah, dengan ambisi itu, artinya Gigi bisa berpeluang jadi pemain tertua yang mendapatkan trofi Liga Champions musim depan. \'\'Memang, akan sulit melakukan yang lebih baik dibanding tahun ini. Karena kami bisa melakukan sesuatu yang benar-benar luar biasa musim ini,\'\' tambah pemain yang mengoleksi 19 trofi juara dalam 16 musim bersama Juventus itu. Gigi juga menyesali lahirnya dua gol Real Madrid yang terjadi karena deflected. \'\'Ini kekecewaan besar, karena kami sebetulnya bisa memainkan permainan bagus di final, dan di akhir bisa memenanginya. Ini sungguh mengecewakan,\'\' sesalnya . Allenatore Juventus Massimiliano Allegri kepada Daily Mail menyatakan, Gigi tetap masuk dalam proyeksi skuadnya musim depan. Termasuk bek Andrea Barzagli yang juga sudah berusia gaek, 36 tahun. \'\'Mereka akan tetap bersama kami saat musim depan, dan mereka akan memberi kami segalanya,\'\' sebut Allegri. Ambisi Gigi berjuang memperebutkan Si Kuping Lebar pada musim depan mendapatkan dukungan dari Presiden FIFA, Gianni Infantino. \'\'Tapi, itu tergantung dari pengalaman dan faktor lainnya. Ini musim yang sangat kuat baginya (Buffon) dan Juventus. Pelukan saya untuknya, yang bisa jadi lebih dari sosok sang juara. Dia sosok yang besar,\'\' puji pria yang terpilih sebagai Presiden FIFA sejak 26 Februari 2016 silam itu. (ren/bas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: