Hampir Setengah Warga Kuningan Belum Tahu Pelaksanaan Pilkada
KUNINGAN - Klinik Research dan Konsultan (KRK) melakukan survei terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Kuningan tahun 2018. Jumlah sample yang disurvei yaitu 10.341 responden dengan waktu pelaksanaan survei selama 2 bulan dari April-Mei 2017. Metode survei menggunakan multi stage random sampling dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Survei dilakukan pada 32 kecamatan dan 376 desa/kelurahan di Kuningan. “Kami melakukan survei bukan permintaan atau pesanan dari partai politik maupun dari bakal calon bupati/wabup yang sudah bermunculan. Akan tetapi survei tersebut dilakukannya bersifat independen,” kata Direktur KRK Dr Novi Satria Praja MPd, kepada koran ini, Senin (5/6). Ia membeberkan, dari survei yang dilakukan muncul tokoh yang sesuai untuk memimpin Kabupaten Kuningan ke depan dengan urutan pertama masih dipegang oleh Bupati Kuningan saat ini, yakni H Acep Purnama SH MH sebesar 39,2 persen. Untuk urutan kedua yakni Ketua DPD PAN H Udin Kusnaedi SE MSi sebesar 9,3 persen, urutan ketiga HT Mamat Robby Suganda SSos MAP 9,2 persen, urutan keempat H Dudy Pamuji SE MSi 5,8 persen dan urutan kelima Muhammad Ridho Suganda SH MSi 4,5 persen. Sedangkan bakal calon lainnya, seperti Dede Sembada ST, dr Toto Taufikurohman Kosim, H Ujang Kosasih MSi, Rana Suparman SSos, Drs Toto Suharto SFarm Apt, Yosa Oktora Santono SSi MM dan sejumlah bakal calon lainnya yang sudah bermunculan tingkat pemilihnya masih dibawah 4 persen. Meskipun popularitas Acep ada dalam urutan pertama, tetapi untuk masalah kinerja ternyata hasil survei menyebutkan 65,4 persen masyarakat Kuningan menyatakan bahwa hasil pembangunan kurang memuaskan, 29,9 persen memuaskan dan 4,5 persen sangat memuaskan. “Untuk persoalan yang paling utama yaitu 43,3 persen manyarakat menginginkan infrastruktur yang bagus terutama jalan raya 21,7 persen dan 9,9 persen masyarakat menginginkan birokrasi dan pelayanan kesehatan yang bagus. Selanjutnya 7,4 persen menginginkan adanya perhatian pemerintah mengenai pertanian, 5,3 persen pendidikan, 5,2 persen air bersih dan lain-lain,” beber Novi. Untuk kondisi yang diharapkan, lanjut Novi, 67,7 persen masyarakat menginginkan tidak susah cari uang, 8,6 persen pemerintah bersih dari korupsi, akses jalan 5,5 persen, birokrasi lebih mudah 4,6 persen, pertanian 3,0 persen, pelayanan kesehatan 2,8 persen, air bersih terjangkau 2,3 persen, dan pendidikan merata 2,1 persen. Namun, data cukup yang mencengangkan yaitu masyarakat yang tidak mengetahui tentang pelaksanaan Pilkada sebesar 49,8 persen, sedangkan yang mengetahui sebesar 50,2 persen. “Masyarakat yang mengetahui sosok bakal calon Bupati Kuningan ke depan sebesar 58,7 persen, yang belum mengetahui sebesar 41,3 persen. Sosok pemimpin yang diharapkan berdasarkan hasil survei yaitu pengusaha 31,9 persen, akademisi 21,4 persen, birokrat 17,6 persen, dan politisi 16,8 persen. Pertimbangan dalam memilih, yang paling dominan yaitu visi misi calon 58,2 persen, citra calon 20,3 persen dan kesamaan agama 18,3 persen,” pungkas Novi. (muh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: