Abrasi Sudah 27 Tahun, Puluhan Hektare Tambak Jadi Lautan
CIREBON - Kondisi potensi pesisir Pantai Bondet Kecamatan Gunungjati mayoritas adalah tambak. Namun karena adanya abrasi, sebanyak 75 hektare tambak masyarakat harus kembai menjadi “lautan”. \"Abrasi sudah sangat berat. Sudah 27 tahun berjalan, belum juga pulih. Banyak tambak yang menjadi laut,\" ucap Ketua Pokmaswas Nelayan Bondet, Purwadi kepada Radar Cirebon, kemarin (6/6). Pihaknya terus berupaya memulihkan kondisi tersebut. Salah satunya dengan melakukan penghijauan pantai dan pemulihan sumber daya ikan. Bersama dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon dan Pokmaswas Micil Desa Grogol Kecamatan Gunung Jati, pihaknya melakukan penanaman sekitar 4.000 bibit mangrove di pesisir pantai. \"Hutan mangrove memang nggak ada, nyaris gundul,\" tambah Purwadi. Menurutnya, potensi sebagian besar pesisir pantai adalah petani tambak. Namun dengan adanya abrasi ini, membuat nelayan tambak semakin kesulitan. Penyebab abrasi karena sudah mulai berkurangnya hutan mangrove. Saat ini hanya ada sekitar 10 persen saja tanaman mangrove. Itu pun kondisinya terpencar-pencar. Hutan mangrove memang menjadi salah satu solusi untuk meminimalisasi terjadinya abrasi. Secara keseluruhan pesisir pantai Cirebon sebenarnya mengalami sedimentasi. Akan tetapi di beberapa titik yang menjorok ke daratan justru mengalami abrasi. Seperti halnya di daerah peisisir Pantai Bondet. Dengan adanya hutan mangrove, kata dia, diharapkan bisa membuat sumber daya ikan kembali pulih. Kegiatan penghijauan tersebut dilakukan di Desa Grogol dengan menanam pohon bakau atau mangrove, diikuti seluruh masyarakat dan anak-anak. Kegiatan dimulai sejak pagi kemarin, sekaligus sebagai peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. \"Kita perlu mendidikan generasi penerus untuk peduli lingkungan,\" tukasnya. (jml)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: