Harga Murah, Gas Melon Diserbu Warga

Harga Murah, Gas Melon Diserbu Warga

KUNINGAN - Kebutuhan gas bersubsidi selama Ramadan ternyata masih tinggi. Bahkan warga rela untuk antre guna mendapatkan LPG (baca: elpiji) atau gas melon 3 kilogram dengan harga di bawah pasar. Itu terjadi ketika digelarnya pasar murah di Desa Timbang, Kecamatan Cigandamekar. Puluhan warga setempat sambil menenteng tabung gas melon, memilih untuk duduk-duduk sembari menunggu pasar murah yang menjual gas bersubsidi dibuka. Teriknya cuaca tidak menurunkan semangat warga berburu gas murah yang dijual Rp15.100 per tabungnya. Pengantre yang didominasi kaum hawa itu terus menunggu panitia pasar murah membuka kegiatan. Begitu selesai acara seremoni, warga langsung mengerumuni mobil pengangkut gas melon. Panitia melalui pengeras suara meminta warga untuk antre dan menyiapkan uang pas ketika membeli gas melon. “Sabar ibu-ibu, semua pasti kebagian. Tolong jangan berdesak-desakan. Siapkan uang pas sebesar Rp15.100. Ini agar lebih cepat dalam pelayanannya,” teriak Sujono, MC acara pasar murah melalui pengeras suara. Mendengar pemberitahuan dari pembawa acara, ibu-ibu yang sebelumnya bergerombol di dekat mobil langsung membentuk barisan. Namun ada juga yang tetap memilik duduk di atas tabung gas yang dibawanya. Menurut salah seorang warga, Susi, kebutuhan gas selama bulan puasa cukup tinggi. Karena itu, dia membawa dua tabung gas di acara pasar murah tersebut. “Kan masaknya sore dan pagi saat sahur. Jadi, kebutuhan gas juga naik. Kebetulan sekarang ada pasar murah, ya saya langsung beli dua tabung,” katanya diamini beberapa warga lainnya. Kasubag Sarana Ekonomi Bagian Ekonomi Setda, Asep Tomy Novian mengatakan, gas melon yang dijual di pasar murah ini harganya jauh di bawah harga jual di warung. jika di warung dijual antar Rp18.000 sampai Rp19.000, di pasar murah hanya Rp15.100. Selain gas melon, pihaknya juga menyediakan gas non subsidi. “Permintaan masyarakat terhadap gas melon sangat tinggi. Hampir di setiap kegiatan pasar murah yang kami selenggarakan, masyarakat menyerbu gas bersubsidi. Mungkin harganya yang sangat murah sehingga masyarakat berlomba membelinya,” papar Asep Novian. Asep menamabahkan, gas melon dan non subsidi ini disediakan dalam pasar murah setelah Bagian Ekonomi Setda melakukan kerjasama dengan Pertamina dan Hiswana Migas. Pihak Pertamina akhirnya menyatakan persetujuannya untuk membantu penyediaan gas bersubsidi dan non subsidi ketika acara tersebut dilangsungkan untuk membantu masyarakat. “Ini tidak terlepas dari komitmen kerjasama Pertamina, Hiswana Migas dan Pemkab Kuningan dalam membantu meringankan beban masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan selama bulan puasa. Dan alhamdulillah, pasokan gas bersubsidi juga lancar,” tukasnya. (ags)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: