Sudah Difoto Orang Dinas, Bendung Batu Lintang Masih Ambruk
CIREBON – Kondisi fisik sekitar bangunan utama dan senderan Bendung Batu Lintang di Desa Panongan Kecamatan Sedong memprihatinkan. Setelah mengalami longsor pada awal tahun lalu, hingga saat ini belum terlihat ada tanda-tanda bendungan tersebut diperbaiki. Padahal, konstruksi penyangga bangunan utama sudah mengalami retak-retak di berbagai sisi. Material senderan dari dua sisi bendungan pun terlihat rusak, tidak beraturan. Puing-puing senderan juga longsor ke sungai. Hadi (35), salah seorang warga setempat mengatakan, masyarakat sebenarnya sudah melaporkan kondisi tersebut ke pihak desa. Orang yang mengurus bendungan tersebut juga sebenarnya sudah tahu. Namun tak habis pikir, hingga saat ini belum ada langkah nyata. “Setiap hari banyak masyarakat yang bolak–balik lewat bendungan ini. Bahkan jadi jalan utama penghubung. Ini kan berisiko. Kalau lihat materialnya tinggal tunggu pemicu saka, pasti longsor lagi,” ujarnya, kemarin. Dijelaskannya, beberapa kali memang sudah ada orang dari dinas yang terlihat memfoto-foto kerusakan yang terjadi. Tapi dia tidak megerti faktor apa yang menyebabkan dan membuat perbaikan tersebut lama sekali. “Terutama yang sebelah kanan. Itu langsung berbatasan dengan perumahan dan kebun milik warga. Sudah retak-retak tanahnya. Tapi sekarang retakannya sudah kita tutup. Tinggal musala saja yang masih ada retakan,” jelasnya. Bangunan yang longsor tersebut, kata dia, sudah renovasi beberapa tahun lalu. Tapi hanya bangunan utamanya saja. “Kalau yang bangunan utama itu dari zaman Belanda. Kalau bukan bikinan Belanda, ya sudah ikut kebawa longsor sepertinya,” paparnya. Dari pantuan Radar, arus air yang melewati bendungan tersebut saat ini sedang dalam volume kecil. Sejumlah retakan, bahkan reruntuhan senderan bangunan, terlihat berserakan dan tidak teratur. (dri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: