Alamaaak, Tebing Galian C Susukanlebak Longsor
CIREBON - Bruk!!! Suara gemuruh terdengar dari salah satu sudut lokasi tambang galian C di Blok Nagrak, Desa Ciawih Asih, Kecamatan Susukanlebak, Minggu (11/6) siang. Sejumlah pekerja yang saat itu tengah beristirahat langsung berlarian menuju sumber suara, yang letaknya berada di sudut paling ujung dari tambang material lahan seluas 10 hektare tersebut. Tiba di lokasi, sejumlah pekerja kaget melihat sebuah eskavator berwarna biru tertimbun material tanah tebing setinggi 8 meter yang tiba-tiba longsor. Eskavator tersebut hanya menyisakan bagian arm saja yang berada di atas permukaan tanah. Para pekerja pun panik. Pasalnya, saat itu di dalam eskavator masih ada seorang pekerja yang tengah beristirahat di dalam ruang kemudi eskavator, namun sambil menyalakan mesin. Upaya penyelamatan pun berlangsung dramatis. Pasalnya, sewaktu-waktu, tebing yang sudah pada tingkat kemiringan hampir 90 derajat tersebut, terlihat labil dan sewaktu-waktu bisa terjadi longsor susulan. Setelah 20 menit berusaha, akhirnya Arnadi (38) kernet eskavator tersebut berhasil dikeluarkan dan langsung dilarikan ke RS Pelabuhan untuk mendapatkan pertolongan. “Saat dievakuasi ke rumah sakit, korban sadar. Yang saya lihat luka itu di bagian kepala dan kaki sebelah kiri. Tampaknya tidak berat, komunikasinya masih baik,” ujar Abdurahman (45) warga Desa Sampih yang merupakan rekan kerja korban. Namun, Abdurahman tidak melihat secara persis kejadian tersebut, karena para pekerja sedang beristirahat. “Sebenarnya sudah diperingatkan. Sebelumnya ada runtuhan, sudah dikasih tahu, itu kan beberapa saat setelah mobil yang muat sudah terisi penuh dan meninggalkan area. Gak lama langsung kejadian,” imbuhnya. Kapolsek Susukanlebak AKP Akmadi mengatakan, untuk sementara waktu titik terjadinya longsor tersebut sudah dipasang police line. Untuk waktu yang belum ditentukan, lokasi galian C tersebut akan ditutup menunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian. “Sementara kita tutup, menunggu hasil penyelidikan. Nanti kita periksa saksi-saksinya, untuk mencari penyebab pasti longsornya tebing,” paparnya. Dugaan sementara, kata dia, insiden tersebut terjadi karena human error, ada prosedur yang salah pada tata cara pengambilan material. “Harusnya kan tidak begitu. Kalau pengambilannya seperti itu (meninggalkan tebing tinggi, red) ya pasti longsor. Intinya, sementara waktu kita tutup sampai menunggu hasil penyelidikan agar tidak terjadi kejadian serupa di waktu yang akan datang,” ungkapnya. (dri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: