Tarik Wisatawan, Desa Sakerta Timur Gelar Kejuaraan Ramadan Race Gresstrack Saktim Cup

Tarik Wisatawan, Desa Sakerta Timur Gelar Kejuaraan Ramadan Race Gresstrack Saktim Cup

KUNINGAN - Sekitar 120 pembalap motor cross dari berbagai daerah di Jawa Barat beradu cepat di sirkuit Cidasa, Desa Sakerta Timur, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, dalam kejuaraan Ramadan Race Gresstrack Saktim Cup, Minggu (11/6) lalu. Kegiatan balap motocross yang rutin digelar setiap tahun ini diikuti para krosser tidak hanya warga Kuningan, namun juga dari daerah lain seperti Cirebon, Indramayu, Majalengka, Ciamis, Garut hingga Bandung. Mereka mengadu kecepatan dan skill melintasi trek sirkuit kebanggan warga Sakerta Timur yang terjal dan berlumpur serta memiliki banyak tikungan tajam yang menantang. Ada 13 kelas balap yang dilombakan dalam Grasstrack Saktim Cup yang diadakan pemuda Karang Taruna Desa Sakerta Timur kali ini yang terbagi dalam dua kategori, Lokal Kuningan dan Open.  Di antaranya adalah kelas Bebek Standar Lokal, Bebek Modifikasi, Pelajar, Adventure hingga kelas FFA Wanita. Ketua Karang Taruna Sakerta Timur Dodo Wardoyo mengatakan, kegiatan balap motocross kali ini merupakan agenda rutin tahunan dalam rangka memperkenalkan sirkuit Cidasa kebanggaan Desa Sakerta Timur sebagai Desa Wisata kepada masyarakat luar. Berbeda dengan kegiatan sebelumnya, kejuaraan kali ini digelar pada bulan Ramadan merupakan event latihan pra kejuaraan bergengsi yang akan digelar pada tanggal 22 dan 23 Juli mendatang di lokasi yang sama. “Sekaligus untuk hiburan masyarakat ngabuburit menunggu buka puasa, kami memperkenalkan kepada para offroader dari berbagai daerah tentang keberadaan sirkuit kami. Mudah-mudahan pada event gresstrack bulan depan akan lebih meriah lagi dengan kehadiran para krosser dari luar Jawa Barat dengan jumlah lebih banyak,” kata Dodo. Sementara itu, Koordinator Wilayah Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kabupaten Kuningan Tomy Indra Mulyawan yang berkesempatan hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi atas kegiatan tersebut sebagai wadah bagi para offroader menyalurkan bakatnya sekaligus untuk mencari bibit pembalap asal Kuningan. Menurut dia, keberadaan sirkuit Cidasa milik warga Desa Sakerta Timur ini merupakan potensi yang sangat membanggakan dan perlu dikembangkan. “Sirkuit Cidasa ini baru, namun sangat potensial. Kondisi sirkuit sudah memenuhi syarat, hanya sedikit koreksi terkait keamanan penonton yang perlu dikaji lagi,” kata Tomy. Upaya panitia menyelenggarakan event ini, kata Tomy, sudah bagus dengan menempuh semua prosedur perizinan kepada semua pihak mulai dari kepolisian, pemerintah daerah hingga melibatkan IMI yang menjadikan kejuaraan ini kegiatan resmi bukan balapan liar. Tomy pun berharap, kegiatan motocross di Sakerta Timur ini bukan hanya menjadi agenda tahunan desa namun juga agenda Kabupaten Kuningan yang bisa dikelola secara profesional dan bisa diikuti pembalap asing. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: