SBY Sebut Pancasila dan Kebhinekaan Bukan Terletak pada Spanduk dan Kaos
CIREBON - Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia mendukung sosialisasi nilai-nilai Pancasila yang dilakukan Unit Kerja Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). Menurut Ketua DPP Partai Demokrat yang akrab disapa SBY itu, dalam menyukseskan progarm tersebut pemerintah harus benar-banar semangat. Kemudian, lanjut SBY, pemerintah harus melakukan pendekatan persuasif dengan sepenuh hati. Selanjutnya, kata SBY, sajauh mungkin pemerintah menghindari tongkat pemukul dalam sosialisasi terkecuali ada yang mengancam Pancasila dan UUD. \"Kalau ada yang mengancam itu, hukum harus ditegakan tetapi tetap adil,\" kata SBY dalam sambutanya saat Safari Ramadan Partai Demokrat 2017 di Sapphire Grand Ball Room Aston Cirebon Hotel & Convention Center, Senin (12/6). Dikatakan SBY, sesuai manifesto Partai Demokrat, secara eksplisit sangat jelas mencantumkan Pancasila sebagai dasar dan azas partai. Kemudian, lanjut SBY, Partai Demokrat pun menetapkan diri sebagai partai nasionalis religius. \"Saya merasa tersinggung jika Patai Demokrat disebut sebagai pendatang baru soal Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Sebab, Partai Demokrat selalu mencintai bangsa dan agamanya masing-masing dalam satu nafas,\" jelas SBY. Lebih lanjut, dikatakan SBY , Pancasila dan Kebhinekaan bukan terletak pada spanduk, kaos, ikat kepala atau lainnya. Namun, menurut SBY, terpatri di dalam hati setiap warga negara Indonesia. \"Saya mengajak para pemuka agama dan seluruh warga Indonesia untuk bersama negara dan pemerintah bergandeng tangan untuk menyatukan anak bangsa yang berjarak,\" ungkap SBY. Dalam kegiatan itu juga, SBY bersama sang istri terncinta, Ani Yudhoyono memberikan santunan anak yatim. (fazri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: