Kengerian saat Apartemen Grenfell Tower Terbakar, Bayi-Bayi Pun Dilempar

Kengerian saat Apartemen Grenfell Tower Terbakar, Bayi-Bayi Pun Dilempar

LONDON- Kepanikan menjalari seluruh penghuni apartemen Grenfell Tower di Kensington, London, Inggris, dini hari kemarin (14/6). Hari baru saja berganti saat api melahap gedung 24 lantai tersebut. Sebagian besar penghuninya masih terlelap. Api merambat dengan cepat ke hampir seluruh bangunan. Panik, beberapa ibu melemparkan bayi dan anak-anaknya agar tak ikut terpanggang si jago merah. “Seorang perempuan memberikan tanda bahwa dia akan melemparkan bayinya dan apakah ada yang bisa menangkap. Ada seorang pria yang akhirnya berhasil menangkap bayi itu,” ujar Samira Lamrani, salah satu saksi mata. Bayi itu dilempar dari lantai 10 dan dia berhasil selamat. Sesaat setelah melempar bayinya, ibunya tak lagi terlihat. Api melahap lantai tersebut. Tidak diketahui apakah dia selamat. Beberapa ibu yang lain di beberapa lantai melakukan hal serupa. Seorang bocah lelaki berusia 5 tahun dilempar oleh ibunya dari lantai 5. Dia diperkiran hanya menderita luka-luka dan patah tulang. Beberapa penghuni lainnya yang putus asa terjun dari kamar-kamar mereka dengan menggunakan seprei sebagai parasut. Suara tangisan dan teriakan anak-anak terdengar sangat nyaring. Ada orang yang menjulurkan beberapa seprei yang diikat untuk turun. Namun, tak pernah ada seorang pun yang menuruni seprei yang terjulur itu. Penduduk yang berada di dekat lokasi kejadian tidak bisa berbuat apa pun selain menelepon polisi dan pemadam kebakaran. Sharif dan beberapa saksi mata lainnya mengungkapkan bagaimana ketakutan dan kematian tergambar di wajah-wajah para penghuni Grenfell Tower. Mereka seakan bisa merasakan kepanikan mereka melalui lengkingan tangis dan teriakan minta tolong yang bertubi-tubi. Orang-orang yang berada di bawah hanya bisa berteriak saat satu per satu penghuni apartemen memutuskan melompat dari jendela. Sebagian besar korban yang berhasil selamat memiliki waktu melarikan diri setelah dibangunkan tetangganya yang muslim. Apartemen itu dihuni orang-orang dari berbagai negara yang memeluk berbagai keyakinan. Banyak di antaranya adalah warga muslim yang kebetulan tengah menjalankan ibadah puasa Ramadan. “Mereka melihat api hanya beberapa saat setelah bangun untuk makan (sahur),” ujar Nadia Yousuf pada BuzzFeed. Itu adalah jam untuk menyiapkan makan sahur. Umat muslim di lingkungan tersebut biasanya terjaga saat tengah malam dan baru kembali tidur setelah sahur sekitar pukul 02.00-02.30. Begitu melihat api menyala, mereka lantas menggedor pintu para tetangganya. Tindakan mereka telah menyelamatkan puluhan nyawa. Hal senada diakui Rashida yang merupakan penduduk setempat. Menurutnya hampir seluruh penghuni saling mengenal. Mereka sangat dekat satu sama lain dan selalu saling menolong. Bangunan yang terdiri dari 130 apartemen itu terbakar pukul 00.54 waktu setempat. Api disinyalir berasal dari lantai 4 dan membesar sangat cepat. Kurang dari sejam, api sudah membesar tak terkendali. Ada ratusan orang yang tinggal di kompleks tersebut. Sampai berita ini diturunkan, ada 74 orang yang dirawat di rumah sakit dan 20 diantaranya dalam kondisi kritis. Enam orang lainnya dilaporkan tewas. Jumlah korban jiwa kemungkinan bertambah. (Reuters/CNN/Independent/sha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: