Siswa Patungan untuk Guru Aop

Siswa Patungan untuk Guru Aop

Wujud Solidaritas, OSIS Se-Majalengka Bakal Galang Dana MAJALENGKA - Masalah hukum yang mendera Aop Saopudin (32) Guru SDN Panjalin Kidul V, Kecamatan Sumberjaya, yang menjadi terdakwa akibat menertibkan rambut siswanya, mengundang keprihatinan dari siswa SMAN 2 Majalengka. Keprihatinan tersebut, ditunjukkan oleh ratusan siswa yang dikoordinasi pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dengan aksi patungan menyisihkan uang saku mereka untuk dana peduli Guru Aop selepas upacara bendera di halaman sekolah, Senin pagi (29/10). Dari aksi ini terkumpul sedikitnya Rp2,5 juta yang berasal dari sisihan uang jajan 932 siswa serta sumbangan dari para guru di sekolah tersebut, yang dimasukkan ke dalam kotak pengumpulan bertuliskan “Peduli Pak Guru Aop”. Ketua OSIS SMAN 2 Majalengka M Faizal menjelaskan, aksi patungan ini merupakan bentuk keprihatanian siswa terkait kasus yang dialami Guru Aop. Nantinya, dana ini akan disumbangkan langsung kepada Guru Aop melalui guru mereka, untuk digunakan sebagai keperluan dalam menjalani proses hukum. Selama terjerat kasus ini, guru Aop diperkirakan cukup kerepotan karena mesti bolak-balik dari rumahnya ke kantor polisi, kemudian ke pengadilan. Belum lagi keluar kota untuk meminta dukungan dan bantuan hukum dari lawyernya. Sementara, Faizal menyadari gaji Aop sebagai guru pastinya pas-pasan, yang semestinya mendapatkan balasan yang baik dari orang tua murid yang anaknya telah dicerdaskan dengan pendidikan yang diberikannya, bukan dikriminalkan seperti sekarang. “Kita sedih, kenapa guru yang mendidik dan mengajarkan murid tentang pendidikan yang berkarakter malah dikriminalisasikan. Tidak seharusnya guru Aop mendapatkan hal seperti itu,” keluh Fauzi dibenarkan Nida Haifa pengurus OSIS lainnya. Menurutnya, aksi serupa juga rencananya akan dilakukan di semua sekolah yang ada di Kabupaten Majalengka, di mana sebelumnya pihaknya sudah menghubungi seluruh ketua OSIS tingkat SMK dan SMA yang tergabung dalam Forum Osis se-Majalengka (Foska). “Rekan-rekan kita di OSIS sekolahnya masing-masing sudah menyatakan kesiapan untuk patungan menyisihkan uang saku, guna diberikan sebagai bantuan kepada Pak Guru Aop,” ujar dia. Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kesiswaan SMAN 2 Majalengka, M Ridwan SPd menjelaskan, awalnya para siswa akan menggelar orasi di sekolah. Namun, setelah diberikan pengarahan, akhirnya aksi siswa tersebut dilakukan dalam bentuk penggalangan dana. Mengenai aksi penggalangan dana ini, pihaknya merespons dan menyambut baik sebagai bentuk keprihatinan mereka terhadap guru. “Karena dilakukan setelah kegiatan upacara dan jam istirahat, kegiatan tersebut tidak mengganggu aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM, red),” imbuh pelatih Pengcab Gulat Majalengka ini, diiyakan sejumlah guru lainnya. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: