H-7 Lebaran, Harga Kebutuhan Pokok Merangkak Naik

H-7 Lebaran, Harga Kebutuhan Pokok Merangkak Naik

KUNINGAN - Sepekan menjelang Hari Raya Idul Fitri, sejumlah harga kebutuhan pokok di pasar tradisional di Kabupaten Kuningan mulai merangkak naik. Hal ini diprediksi akan terus terjadi hingga sehari menjelang hari raya. Seperti terpantau di Pasar Kepuh Kuningan, beberapa komoditi kebutuhan ibu-ibu rumah tangga mengalami kenaikan harga seperti cabai merah dari harga Rp 25 ribu/kg pada tiga hari yang lalu menjadi Rp 28 ribu/kg, cabai rawit dari Rp 18 ribu menjadi Rp 20 ribu/kg, dan tomat serta kol naik Rp 1.000 perkilogram dari masing-masing Rp 6.000 dan Rp 7.000 menjadi Rp Rp 7.000 dan Rp 8.000/kg. Lonjakan signifikan terjadi pada komoditi kentang yang kini beranjak ke harga Rp 18 ribu dari harga normal sekitar Rp 15 ribu saja. Begitu pula untuk harga daging ayam yang kini naik menjadi Rp 34.000/kg dari harga sebelumnya berkisar antara Rp 31 ribu hingga Rp 33 ribu/kg dan telur dari Rp 20 ribu menjadi Rp 21 ribu/kg. Sementara harga daging sapi masih normal di harga standar Rp 110 ribu/kg. Selain daging sapi, beberapa komoditi yang terpantau masih normal di antaranya harga bawang merah dan bawang putih yang kini masing-masing di kisaran Rp 28 ribu dan Rp 32 ribu/kg. Selaras dengan harga sembako seperti beras yang masih di kisaran Rp 10.000/kg, minyak goreng curah Rp 11.500, gula pasir Rp 12.500 dan terigu stabil di harga Rp 6.000/kg. Petugas pemantau pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Arisman menduga, kenaikan harga kali ini dipicu oleh lonjakan pembeli menyusul telah cairnya tunjangan hari raya bagi kalangan PNS. Hal ini memicu aksi belanja masyarakat yang ternyata tidak diimbangi oleh ketersediaan pasokan barang di pasar. \"Mungkin bertepatan juga dengan hari Minggu ditambah THR sudah turun, menyebabkan banyak masyarakat yang berbelanja ke pasar. Akibatnya pasar terpantau lebih ramai dibanding hari biasa, sedangkan pasokan barang cenderung normal yang berakibat hal ini banyak dimanfaatkan oleh para pedagang untuk meremaan, menaikkan harga dari hari sebelumnya,\" kata Arisman. Arisman pun memprediksi kondisi ini akan terus terjadi hingga menjelang Lebaran nanti. Atas hal ini, kata Arisman, harus disikapi secara bijak oleh masyarakat untuk berhati-hati jangan sampai melakukan aksi blanja berlebihan yang berdampak pada semakin mengacaukan harga pasar. (fik)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: