Kontraktor Hindari Blacklist

Kontraktor Hindari Blacklist

Janji Tepat Waktu, Aktivitas Pembangunan 24 Jam HARJAMUKTI - Kontraktor proyek pasar Perumnas, CV Trijaya Teknik menjanjikan pembangunan bisa rampung pada 15 November 2012. Ini disampaikan Direktur CV Trijaya Teknik, Adhi Fajar kepada Radar, di lokasi pembangunan pasar Perumnas, Rabu (31/10). Guna merealisasikan janji, kontraktor menambah kuli bangunan atau tukang dengan pekerjaan masing-masing. Bahkan, mulai Rabu malam (31/10), tukang diharuskan lembur dan dibagi dua shift. Pekerjaan akan dilakukan sepanjang hari atau 24 jam nonstop. “Kami menambah tukang borongan dan lembur. Kami akan kebut sampai target 15 November selesai dan bisa ditempati,” ucapnya. Mulai hari ini (1/11), Adhi berjanji akan menambah pekerja menjadi 20 orang. Bahkan, dimungkinkan lebih dari itu. Dia optimis target akan selesai tepat waktu, guna menghindari dua hal yang tidak diinginkan pihaknya. Jika lewat dari tanggal 18 November seperti ditentukan dalam adendum, maka CV Trijaya Teknik akan menghadapi dua hal, penalti (denda) dan pemutusan kontrak. Besaran denda ditentukan DPUPESDM. Sedangkan jika diputus kontrak, CV Trijaya Teknik akan di-blacklist dari daftar nama kontraktor atau rekanan pembangunan pemkot di Kota Cirebon. “Kami sangat menghindari itu. Kalau di-blacklist, kami tidak akan dapat proyek dari pemkot,” terangnya. Senada disampaikan Kasi Tata Bangunan Bidang Cipta Karya DPUPESDM, Tata Suparman ST. Menurutnya, rekanan sudah tidak memiliki adendum lagi. Kebijakan DPUPESDM mengabulkan permohonan adendum waktu dari CV Trijaya Teknik, hanya dilakukan satu kali, yaitu hingga 18 November 2012. Jika terlambat, akan ada denda satu/mil dikali nilai kontrak. Jika dihitung, akan muncul denda Rp1,8 juta/hari keterlambatan sejak 19 November 2012. “Angka dendanya memang besar. Tapi itu bukan kemauan kita. Itu aturan. Kalau rekanan berniat menghindari denda, segera selesaikan pembangunan pasar Perumnas,” paparnya. Kepala pasar Perumnas, Sumaryani menuturkan, meski baru menjabat tiga hari di sana, Sumaryani atau akrab disapa Yani mengaku sudah berbincang banyak dengan kontraktor. Berdasarkan kesepakatan, kontraktor harus mengejar target dengan mengebut pekerjaan. “Mereka menjanjikan pemasangan keramik yang masih belum terpasang, sehari dua hari akan selesai,” terangnya. PD Pasar dan tim dari pasar Perumnas ikut membantu dengan mengukur petian serta menentukan nomor. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi hujan turun. Karena itu pihak pasar Perumnas, lanjut Yani, akan mengutamakan pedagang petian agar masuk dahulu. Tujuannya, saat musim hujan mereka tidak kebanjiran dan kerepotan. “Kalau mereka masih di luar dan hujan, pasti becek dan merusak dagangan. Pembeli juga tidak nyaman,” ucapnya. Yani meminta kontraktor untuk menambah tukang bangunan. Selain itu, bersama PD Pasar dan IPP, dirinya selalu mengecek pembangunan siang dan malam. “Mending saya rewel demi kebaikan bersama. Mereka mau bekerja sama, kita bersama-sama membangun pasar Perumnas ini menjadi lebih baik,” ujarnya. Ketua IPP Perumnas, Muhamad Hasir menyebutkan seluruh areal bangunan, baru akan ditempati pedagang lama dan gratis. Pihaknya sudah melakukan invetarisasi sebelum pembangunan dilakukan. Tujuannya agar saat pembangunan berlangsung dan selesai, para pedagang sudah tidak berebut dan bertikai lagi. “Itu yang kami hindari. Jangan sampai pedagang rebutan tempat. Kami sudah minimalisir dengan melakukan mapping (pemetaan, red),” bebernya sambil menunjukkan denah peta kios beserta nama pemilik. Dipastikan, pedagang lama akan terakomodir semua dan tanpa biaya. (ysf)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: