Bawang Putih Mahal, Bulog Tuding Ada Spekulan yang Bermain
CIREBON - Harga bawang putih yang tidak terkendai diduga disebabkan permainan spekulan. Pasalnya, operasi pasar yang dilakukan dengan mengirim pasokan 10 ton, tak berpengaruh banyak. Kepala Bulog Sub Divre Cirebon, Taufik Budi Santoso mengatakan, bawang putih yang mengalami kenaikan adalah jenis kating, sementara jenis nonkating harganya cenderung stabil. Bahkan dari Operasi Pasar Murah (OPM) yang digelar Bulog bawang non kating hanya dijual Rp30 ribu per kilogram. “Kenaikan harga ini karena minimnya suplai dari pusat, sehingga banyak spekulan yang bermain harga,” ujar Taufik, kepada Radar, Jumat (23/6). Di setiap OPM Bulog yang juga bekerjasama dengan seluruh Polres dan Pemda di Ciayumajakuning komoditas bawang putih banyak dicari diawal puasa, sementara jelang lebaran daging paling cepat habis saat OPM. Sekarang sisa stok bawang putih non kating sekitar 15 ton dan OPM masih berlangsung di Kantor Bulog. \"Warga yang masih cari komoditas murah bisa datang langsung,\" tutur Taufik saat dihubungi melalui telepon. Kepala KPw BI Cirebon M Abdul majid Ikram menambahkan komoditas yang menjadi perhatian khusus di Kota Cirebon terkait andil inflasi adalah bawang merah cabe, merah dan daging ayam ras. Sedangkan komoditas yang memiliki volatilitas tinggi adalah daging ayam ras dan cabai merah. Pada bulan Mei 2017, IHK kota Cirebon mengalami inflasi 0,64 persen (mtm), sehingga inflasi tahunan dan year to date mencapai 3,68 persen (yoy) dan 2,19 persen (ytd). Pencapaian inflasi ini secara mtm lebih tinggi dari rata-rata inflasi selama 5 tahun yang mencapai 0,18 persen (mtm) dan 3,70 persen (yoy). \"Bawang putih memang punya andil dalma pengitungan inflasi, bahkan bobotnya cukup besar. Bila harga bawang putih naik, lansung pengaruh pada inflasi,\" ungkapnya. (tta)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: