Terakbar, 30 Replika Ramaikan Festival Takbir Keliling
INDRAMAYU – Malam datangnya 1 Syawal 1438 H memang telah lewat. Namun, semaraknya Festival Takbir Keliling (FTK) yang diadakan DKM dan Irma Masjid Besar Baiturrohman Anjatan terus membekas. Betapa tidak, sejak rutin diselenggarakan tahun 1972 lalu, FTK ke-45 tahun 2017 kemarin diklaim terakbar dan spektakuler. Ribuan umat Islam dari berbagai penjuru daerah berkumpul di alun-alun Masjid Besar Baiturrohman Anjatan tempat seluruh peserta FTK dikumpulkan. Mereka sama-sama mengumandangkan gema takbir menyambut hari kemenangan yang dipimpin Camat Anjatan Mulya Sedjati SE bersama jajaran Muspika, MUI, pengurus DKM, IRMA serta tokoh masyarakat setempat. Massa juga menikmati kemeriahaan FTK yang dijadikan momen bagi peserta untuk menunjukkan kreasinya. Peserta ramai-ramai mengarak replika berbagai macam wahana yang berkaitan dengan syiar Islam. Sejumlah kontingen lain juga membuat replica hewan semisal kalajengking, gajah, kuda tengkorak dan genderuwo dengan ukuran cukup besar. Tentu saja, berbagai kreasi ini mendapat apriasi dari masyarakat maupun dewan juri. Setelah dilepas Camat Anjatan Mulya Sedjati SE kontingen FTK lantas melakukan konvoi melalui jalan-jalan protokol di Anjatan. Merekapun disambut antusiasme ribuan warga yang tumpah ruah di sepanjang jalan yang dilalui peserta pawai. Akibatnya, sepanjang 4 kilometer jalan raya Patrol-Haurgeulis, dibuat macet total. Warga sesekali turun ke jalan sembari melantunkan takbir dan melambaikan tangan kepada peserta pawai. Ketua panitia Akrom Mulyadi menuturkan, lebih dari 30 replika ukuran besar diarak peserta FTK yang berasal dari 14 kontingen musala se-Desa Anjatan Utara dan Anjatan. “Semangat umat Islam di Anjatan untuk mensyiarkan hari kemenangan tak pernah kendur. Malah, dibanding sebelumnya, festival takbir tahun ini diklaim akbar, spektakuler,” kata dia. Senada disampaikan Camat Anjatan Mulya Sedjati SE. Bahkan dia mengklaim, FKT yang diadakan pengurus Masjid Besar Baiturrohman Anjatan ini hanya ada satu-satunya di Kabupaten Indramayu. “Di Kecamatan atau daerah lain memang ada, tapi tidak seperti yang ada di sini. Takbir keliling dimenej dengan baik menjadi sebuah ajang syiar Islam, bukan sekedar rutinitas biasa,” terang dia. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: