Belum Ada Perkembangan, Pasar Induk Ciayumajakuning Tetap Sepi

Belum Ada Perkembangan, Pasar Induk Ciayumajakuning Tetap Sepi

CIREBON - Keberadaan Pasar Induk Ciayumajakuning di Desa Winong, Kecamatan Gempol belum ada perkembangan cukup signifikan pasca diresmikan pada Oktober 2016 lalu oleh Bupati Cirebon. Padahal, jika beroperasi dengan baik, pasar induk tersebut dapat menyumbang pendapatan asli daerah (PAD). Asisten Perekonomian dan Pembangunan pada Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Cirebon, Dadang Tresnayadi mengatakan, agar salah satu program di Kabupaten Cirebon dapat berfungsi lebih maksimal, tatanan perekonomian dari sektor pasar harus dapat dikembangkan lebih baik lagi. Terlebih, keberadaan Pasar Induk Ciayumajakuning itu dirancang sebagai pasar beras terbesar di Wilayah III Cirebon. “Saya sudah menyampaikan dan berkoordinasi dengan dinas terkait yakni Dinas Perdagangan dan Perindustrian. Tapi, sampai sekarang, tatanan pasar induk belum berjalan sebagaimana mestinya,” kata Dadang kepada Radar Cirebon. Sebetulnya, kata Dadang, pasar itu sangat potensial untuk meningkatkan perekonomian di Kabupaten Cirebon. Tinggal pelaksanaannya saja yang harus berjalan lebih baik lagi. Karena itu, untuk menghidupkan pasar juga perlu grand design yang baik dengan penyediaan jalur tranportasi, terutama angkutan umum (angkum). “Keberadaan Pasar Induk Ciayumajakuning itu kan berada di jalur nasional dan jalur cepat yang biasa dilalui kendaraan besar. Maka, harus ada formulasi baru dengan menghadirkan angkutan umum yang bisa keluar masuk pasar,” jelas Dadang yang akan pensiun per tanggal 1 Juli mendatang. Menurutnya, keberadaan eks Pasar Gaya itu mampu mewadahi kebutuhan masyarakat dan memberikan perlindungan serta keadilan para konsumennya se-Ciayumajakuning. Oleh karenanya, peranan pihak pasar setempat pun harus dilakukan secara maksimal. Dengan cara, melakukan pendekatan dan koordinasi dengan pemda-pemda selain Kabupaten Cirebon di Ciayumajakuning. “Sejauh ini, yang memberikan support akan keberadaan pasar ini dan untuk mengembangkan perekonomiannya, baru Pemda Kabupaten Cirebon dan Bakorwil. Sedangkan pemda lain di Wilayah III Cirebon belum ada dukungan,” paparnya. Dia menambahkan, dari ratusan kios dan los yang tersedia di Pasar Induk Ciayumajakuning, baru beberapa saja yang telah terisi. Hal ini, membutuhkan dukungan semua pihak agar mampu menumbuhkembangkan pasar tersebut. “Jadi, tugas dari Disdagin juga harus lebih tajam untuk pengembangan pasar-pasar yang ada di Kabupaten Cirebon. Terutama Pasar Induk Ciayumajakuning yang sebenarnya memiliki potensi perekonomian yang cukup besar,” pungkasnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: