Utusan Palestina Sapa Muslim Cirebon

Utusan Palestina Sapa Muslim Cirebon

CIREBON – Konflik di Palestina dan Israel di jalur Gaza  tidak pernah berhenti,. Meski demikian, rakyat Palestina tetap memperjuangkan wilayahnya yang diblokade Israel. Untuk memperjuangkan  kedaulatan Palestina, kemarin (29/8) di Aula IPHI Kabupaten Cirebon, 3 utusan Palestina melakukan kunjungan  ke Kabupaten Cirebon, dengan difasilitasi Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) dan Yayasan Bina Ummah (Yabinu). Ketiga utusan tersebut dr Ameen An Nawjha, dr Moin ZR Al Shurafa dan dr Hani Hamad E Habib. Tampak hadir  ketua BSMI Pusat dr Basuki Supartono SpOT FICS MARS, Ketua BSMI Kota Cirebon dr H Wizhar Syamsuri SpPD, Ketua IPHI Kabupaten Cirebon H Syurif Abdul Mukti, Pengurus Yabinu Ahmad Priyatna Ak. dr Ameen An Nawjha mengucapkan terima kasih atas perhatian masyarakat Indonesia khususnya umat Islam di sini yang telah memberikan perhatiannya atas perjuangan bangsa Palestina Menurut Ameen,  persoalan Bangsa Palestina dengan Zionis Israel tidak semata-mata tentang wilayah, akan tetapi  persoalan  kemanusiaan dan agama.  Yang perlu diingat, disana  bediri masjid pertama umat Islam yakni masjidil Aqso, tempat tersebut selama ini yang menjadi rebutan antra umat Islam dengan  zionis Yahudi. “Zionis  Israel  berusaha menghancurkan umat Islam, untuk itu  bangsa Palestina tetap melakukan perlawanan,” ujarnya. Ketua BSMI Pusat dr Basuki Supartono SpOT FICS MARS, BSMI sebagai lembaga kemanusiaan tergerak untuk membantu Palestina yang kesulitan akibat embargo Israel. Termasuk  pembangunan rumah sakit di sana kesulitan akibat  seluruh fasilitas dilarang untuk dibangun tidak terkecuali pembangunan rumah sakit dan pengembangan dunia kedokteran. Untuk itu, kata Basuki, BSMI membiayai pendidikan dokter umum dari Palestina  untuk  melanjutkan pendidikan spesialis di Indonesia.  Mereka antara lain dr Ameen An Nawjha studi bedah Digestiv  (UI), dr Moin ZR Al Shurafa menempuh spesialis anestesi (UGM) dan dr Hani Hamad E Habib   menempuh spesialis syaraf. “BSMI memberikan beasiswa untuk mereka belajar spesialis, dan kami sedang memperjuangkan mereka untuk mendapatkan visa permanen  belajar  di Indonesia,”  bebernya. Ahmad Priyatna Ak menambahkan, acara ini sebagai bentuk solidaritas atas perjuangan bangsa Palestina. Karena Palestina tidak dapat dipisahkan dengan umat Islam. Pada acara tersebut juga dilakukan penggalangan dana untuk perjuangan bangsa Palestina, dan uang yang terkumpul mencapai Rp17.217.100 dan 3 pasang perhiasan  emas. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: