PPDB Sistem Zonasi Bantu Warga
INDRAMAYU – Sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk SMA/SMK tahun ini memang berbeda dengan sebelumnya, karena pendaftaran seluruhnya dilakukan secara online. Bukan itu saja, dalam seleksi PPDB kali ini juga tidak hanya melihat nilai hasil ujian nasional (UN) saja, namun juga mempertimbangkan jarak atau lokasi tempat tinggal calon peserta didik baru (zonasi). Kepala SMAN 1 Sindang Kabupaten Indramayu, Ahmad mengatakan, dengan adanya alih kelola SMA/SMK ke provinsi membuat sistem PPDB juga berubah. Selain menggunakan sistem online dalam pendaftaran, pihak sekolah dalam hal ini hanya bertugas melakukan verifikasi berkas pendaftaran, untuk kemudian meng-upload. Sementara yang melakukan seleksi adalah panitia PPDB di tingkat provinsi. “Dengan sistem ini tentunya kita tidak ada beban, karena seluruhnya ditangani oleh provinsi, termasuk pengumuman hasilnya bisa dilihat secara online,” ujar Ahmad, Selasa (4/7). Ahmad juga menyambut positif dengan adanya pertimbangan zonasi dalam penerimaan peserta didik baru, disamping nilai hasil UN. Sistem zonasi, lanjut dia, tentunya memberikan kesempatan kepada warga yang ada di sekitar sekolah untuk masuk SMAN 1 Sindang, yang merupakan sekolah favorit di Kota Mangga. Karena semakin dekat ke sekolah maka akan mendapatkan poin yang semakin tinggi. Ahmad menambahkan, SMAN 1 Sindang tahun ini menerima 432 siswa yang terbagi dalam 12 kelas. Dari jumlah tersebut sebanyak 40 persen telah diisi melalui jalur nonakademik. Yaitu mereka yang berasal dari keluarga miskin, atau memiliki prestasi khusus di bidang olahraga, serta ada juga untuk anak guru sesuai dengan ketentuan undang-undang. Sementara 60 persen melalui seleksi akademik. Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Indramayu, Suhaeli, juga menyambut positif sistem PPDB tahun ini. Menurutnya, sistem ini memiliki nilai-nilai sosial maupun ekonomi yang terkandung. Adanya pertimbangan zonasi, tuturnya, maka secara tidak langsung sekolah telah memiliki kepedulian sosial terhadap lingkungan sekitar. Karena mereka yang rumahnya dekat sekolah punya kesempatan besar untuk diterima. “Adanya sistem zonasi ini berpengaruh secara ekonomi, karena siswa tidak perlu sekolah jauh-jauh yang tentunya menghemat biaya transportasi,” ujarnya. (oet)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: